AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Penajam Paser Utara(PPU) bersama Komandan Kodim (Dandim) 0913, Letkol Czi Adi Suryanto melakukan inspeksi ke Perusda Benuo Taka terkait persoalan biarpet yang semakin menjadi-jadi saat ini.
Ketua DPRD PPU Nanang Ali mengatakan kedatangannya itu adalah untuk mencari solusi terkait permasalahan pemadaman bergilir .Karena dari pihak PLN sendiri mengaku kekurangan daya sebesar 1,4 megawatt lebih sehingga rutin melakukan pemadaman bergilir.
“Pasokan daya yang dimiliki PLTD saat ini hanya 12,4 megawatt, sedangkan beban puncak masyarakat mencapai 13,8 megawatt. kami kekurangan 1,4 megawatt sehingga harus ada pemadaman bergilir,” ungkap Supervisi Pembangkit PLTD Girimukti, Komari .
Kurangnya daya PLN, lanjut Komari, karena dipengaruhi suplay dari PLTMG berkurang. “Sesuai nilai kontrak seharusnya PLTMG menyuplay 4 megawatt perhari. Namun kenyataannya hanya 3,5 megawatt”.katanya,
Supervisor distribusi Divisi Migas Perusda Benuo Taka Oscar menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh divisi migas perusda benuo taka karena jumlah produksi gas terus mengalami penurunan, dimana dari awalnya 1.3 Million Standard Cubic Feet per Day (Mscfpd) kini menjadi 0,8 Mscfpd. Kondisi ini akhirnya berdampak pada penurunan produksi empat mesin PLTMG.
“Terkait masalah kontrak antara PLTMG dengan PLN, kami (Perusda) tidak ikut campur,” kata Oscar.
Semenu Manager HRD Perusda Benuo Taka, Andi Askar mengatakan tekanan gas di sumur saat ini sudah sangat memprihatinkan, sedangkan perusda sejak tahun 2005 belum melakukan pengembangan secara signifikan kecuali mengadakan mesin kompresor untuk meningkatkan produksi gas.
Menanggapi itu,Wakil ketua DPRD PPU, Sudirman menegaskan, seharusnya perusda berinisiatif mencari sumur-sumur baru, karena jika hanya mengandalkan keenam sumur yang ada, tentu suatu saat akan habis.(log/adv) .