TPA Tepian Batang Olah 40 Ton Sampah Per Hari

Cak Ris

 

Paser, helloborneo.com – Produksi sampah yang dihasilkan masyarakat Tana Paser dan sekitarnya telah mencapai puluhan ton per hari.

Untuk itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Paser melakukan berbagai langkah untuk mereduksi sampah agar bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Paser Hj Herwati didampingi Kabid Kebersihan DKP Tatang Abdimas mengungkapkan, saat ini sampah yang dihasilkan masyarakat sudah mencapai 40 ton per hari.

“Paling banyak produksi sampah adalah dari rumah tangga. Untuk itu, kami melakukan teknologi terbaru untuk bisa mereduksi tumpukan sampah, dan kami bersyukur teknologi tersebut sudah berjalan dan sangat bermanfaat,” kata Herwati kepada helloborneo.com.

Disebutkannya, sampah dari masyarakat langsung diolah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah di Desa Tepian Batang Tana Paser.

Meski jumlah sampah cukup banyak, dengan teknologi pemrosesan sampah terpadu dengan teknologi landfill sampah dari masyarakat bisa sangat bermanfaat.

“Di TPA Tepian Batang sudah mengaplikasikan teknologi landfill, sejak November 2014 lalu. Puluhan ton sampah rumah tangga kini mulai dimanfaatkan menjadi sumber energi alternative yang menghasilkan gas metan,” beber mantan Kadis Budparpora Paser itu.

Bahkan, saat ini TPA Tepian Batang sudah berhasil menampung gas metan hasil compossing sampah di tempat tersebut dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin pengolahan pupuk organik dan bahan bakar generator pembangkit listrik sederhana yang berada di lokasi TPA.

“Ini pencapaian yang sangat bagus. Karena semua ini kita lakukan tanpa modal yang besar,” bebernya. Untuk lebih memaksimalkan proses landfill, kata dia, pihaknya berharap masyarakat bisa lebih bijak untuk melakukan pengolahan dan pemilahan sampah mulai dari rumah tangga.

“Pemilahan sampah akan sangat membantu proses pengolahan sampah.Kami berharap masyarakat harus sudah mulai dipisahkan mana sampah kering, mana sampah basah dan tak bisa dimanfaatkan,” tuntas Herwati.(ris/*log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.