Bupati Penajam : Hasil Panen Harus Diimbangi Industri

Iskandar – Humas Setkab Penajam Paser Utara

 

Pemberian  tanda peserta kepada perwakilan petani dan pengusaha rumput laut sebagai tanda dibukanya  pelatihan Budidaya dan Paska Panen Rumput Laut (Iskandar  - Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Pemberian tanda peserta kepada perwakilan petani dan pengusaha rumput laut sebagai tanda dibukanya pelatihan Budidaya dan Paska Panen Rumput Laut (Iskandar – Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar menyatakan hasil panen petani rumput laut harus diimbangi dengan industri untuk mengolah hasil panen rumput laut sehingga memiliki nilai tambah produktifitas para petani rumput laut di daerah itu.

“Saat ini Penajam Paser Utara hanya mengandalkan hasil panen rumput laut, tapi ke depan harus ada industri di daerah ini yang bisa mengolah hasil panen itu jadi ada nilai tambah produksi rumput laut,” kata Yusran Aspar, saat membuka pelatihan Budidaya dan Paska Panen Rumput Laut di Gedung Paripurna DPRD Penajam Paser Utara, Rabu.

Melalui pelatihan tersebut, lanjutnya, dapat menambah wawasan bagi peserta sehingga dapat membawa perubahan bagi masyarakat di wilayah Penajam Paser Utara, karena peserta pelaithan mendapatkan ilmu untuk meninglatkan produktifitas.

“Sepanjang 5 kilometer bentang pantai di Kabupaten Penajam Paser Utara, bisa dimanfaaatkan untuk budidaya rumput laut. Masyarakat jangan hanya mengandalkan hasil produksi saja, tapi tingkatkan pada industrinya,” jelas Yusran Aspar.

“Potensi itu ada, para petani bisa mengaajak teman-teman atau keluarga yang sedang menganggur, untuk menjadi petani rumput laut karena peluang budidaya rumput laut sangat besar,” ujarnya.

Menurut Yusran Aspar, peningkatan budidaya serta poduktifitas rumput laut sangat tepat untuk masyarakat, dalam kondisi ekonomi di daerah-daerah sedang menurun. Namun, jangan sampai di Kabupaten Penajam Paser Utara terjadi penurunan ekonomi.

“Ada keterbatasan saat ini dengan penurunan dana bagi hasil minyak dan gas (migas), berkisar Rp 600 miliar dana perimbangan Penajam Paser Utara berkurang sehingga ada beberapa kegiatan yang pelaksanaannya harus ditunda,” jelasnya.

Dengan demikian, tambah Yusran Aspar, semua elemen masyarakat dan pemerintah kabupaten serta para pelakuk ekonomi harus bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan daerah sehingga terjadi peningkatan ekonomi dan pembangunan di wilayah Penajam Paser Utara.

Pelatihan Budidaya dan Paska Panen Rumput Laut tersebut bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berkaitan dengan program pembangunan Riset dan Teknologi Kelautan serta Inovasi Layanan Teknologi “Science and Techno Park” atau “National Science Technology Park” di Kabupaten Penajam Paser Utara. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.