Gusti
Penajam, helloborneo.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan kepegawaian Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Alimuddin menilai kelakuan AAW (23) yang tersangkut kasus dugaan pemerkosaan dan pemerasan terhadap IG (21) gadis asal Kelurahan Waru mencoreng muka aparatur sipil yang ada di daerah ini.
“Kedepan saya berharap rekruitmen dan pembinaan harus benar-benar dijalankan pimpinannya, para Satpol PP yang ada harus kembali ke jati diri sebagai praja wibawa untuk ujung tombak pemerintah daerah dalam penegakan Peraturan Daerah (Perda) maupun disiplin.
Alimuddin yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Satpol PP Kabupaten PPU menambahkan pada saat dirinya sebagai pimpinan Satpol PP dengan jumlah awal 32 orang hingga menjadi 116 orang selalu membekali anggotanya dengan ilmu pamong praja berupa buku saku agar tidak ragu dam bertindak.
“Dengan adanya kejadian oknum Satpol PP ini saya harap bisa menjadi pembelajaran pimpinan untuk selalu hadir ditengah-tengah mereka, dan teman-teman lainnya dengan jiwa korsa untuk saling mengingatkan,” ujar Alimuddin.
Ditambahkan Alimuddin, selain itu diperlukan juga pembekalan yang diisi oleh intansi vertical seperti TNI dan Polri berupa ilmu kepamong prajaan, kesamaptaan dan bintal, serta pelatihan lainnya baik dalam pertahanan maupun penanganan trantibum.
“Sering-seringlah melakukan patrol baik di SPBU untuk mengecek tera, maupun guna menunjang kinerja Dispenda dalam peningkatan pendapatan daerah, itupun juga dispenda harus libatkan Satpol PP. Yang terakhir diharapkan yang senior mengayomi yang yunior, pimpinan setiap level satuan mampu menguraikan tugasnya serta memahami wilayah tugasnya, dan tetap solid,” pungkasnya. (log)