Suherman
Penajam, helloborneo.com – Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yahya menyatakan, dari luas wilayah di empat kecamatan di daerah itu BPBD masih kekurangan mobil pemadam kebakaran .
“Kami masih terkendala mobil pemadam kebekaran, karena dengan luas wilayah di masing-masing kecamatan di Penajam Paser Utara, kami masih kekurangan mobil pemadam kebakaran,” kata Yahya, di Penajam, Senin.
“Seperti kebakaran yang terjadi di Kelurahan Sotek, mobil pemadam kebakaran dari Kelurahan Petung atau dari Kelurahan Penajam itu jarak tempunya cukup jauh, sehingga pemadaman tidak bisa dilakukan secara optimal walaupun personel setiap hari siaga 24 jam,” jelasnya.
Keterbatasan sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran tersebut, kata Yahya, dikarenakan disetiap wilayah di Penajam Paser Utara berpotensi terjadi bencana kebakaran, seperti dipemukiman, lahan perkebunan dan hutan.
“Semua tempat berpotensi terjadi kebakaran dan musibah kebakaran tidak dapat di prediksi, karena salah satu faktornya kelalaian manusia,” ujarnya.
Yahya mengungkapkan, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, memiliki delapan unit mobil pemadam kebakaran yang tersebar diempat kecamatan, dua unit diantaranya sudah rusak parah. Dan tiga unit rusak ringan, namun masih dapat difungsikan.
“Tiga unit mobil kebakaran masih dalam kondisi baik, tiga unit rusak ringan tapi masih bisa digunakan. Dua unit mobil pemadam kebakaran tidak bisa digunakan karena kondisinya sudah rusak parah,” jelasnya.
Untuk menghindari terjadinya bencana kebakaran, tambah Yahya, masyarakat harus selalu waspada terhadap bahaya kebakaran. Seperti waspada saat mengunakan gas elpiji dan saat menyalakan lilin, termasuk waspada terhadap tegangan arus pendek karena seringnya terjadi pemadaman listrik.
“Seluruh masyarakat harus selalu mewaspadai faktor-faktor yang bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran, apalagi sekarang mulai memasuki musim kemarau,” katanya. (bp/*esa)