Nelayan Penajam Berhenti Melaut

Bagus Purwa

 

Penajam, helloborneo.com – Nelayan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berhenti melaut karena cuaca buruk yang mengakibatkan tingginya gelombang laut sehingga mengancam para nelayan yang turun melaut.

“Dua bulan terakhir ini gelombang laut Selat Makassar sedang tinggi karena angin kencang, sebagian besar nelayan memilih untuk tidak melaut karena risikonya terlalu besar,” kata Fahmi, nelayan di Pantai Lango, saat ditemui di Penajam, Kamis.

“Musim angin selatan ini kami manfaatkan waktu untuk memelihara perahu dan alat tangkap, seperti memperbaiki bagian perahu yang rusak atau mengecat ulang perahu dan menjahit jala,” jelasnya.

Cuaca buruk tersebut, lanjut Fahmi, disebabkan musim angin selatan. Dalam keadaan gelombang sedang tinggi dengan perahu nelayan yang kebanyakan berukuran kecil, tidak ada yang bisa dilakukan para nelayan selain istirahat.

Menurutnya dan sejumlah nelayan lain, bila memakai kapal yang lebih besar mereka bisa saja tidak tergantung terlalu besar kepada cuaca. Dengan kapal yang lebih besar mereka juga bisa melaut lebih jauh dan menangkap ikan lebih banyak.

“Kalau kapal lebih besar kami bisa melaut lebih jauh dan tidak tergantung dengan cuaca. Tapi semuanya kembali kepada modal, dan itulah kesulitan kami sekarang,” kata Fahmi.

Sementara Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman mengungkapkan, jumlah tangkapan ikan nelayan menurun hingga separuhnya pada dua bulan terakhir ini. tangkapan ikan menurun karena para nelayan tidak melaut disebabkan musim angin selatan yang mengakibatkan tingginya gelombang laut.

“Dua bulan tearkhir nelayan hanya mampu menghasilkan 215 ton ikan saja. Dibanding dengan tahun 2014 lalu, nelayan mampu menghasilkan tangkapan sekitar 500 ton ikan,” jelasnya.

“Dengan menurunnya tangkapan ikan, juga meningkatkan harga ikan di pasar-pasar Penajam Paser Utara,” ujar Ahmad Usman.

Ahmad Usman menambahkan, saat ini aktivitas nelayan pada umumnya beralih pada kegiatan budidaya rumput laut serta mengelola kebun kelapa milik mereka. Untuk sementara sebagian mereka beralih pekerjaan dengan jadi pedagang pemasok kelapa muda.

“Kebetulan sebagian besar nelayan di Penajam Paser Utara ini yang jumlahnya 2.000 orang, itu punya kebun kelapa. Saya harapkan juga cuaca cepat membaik agar mereka bisa melaut lagi sehingga produksi ikan bisa naik lagi,” katanya. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.