Bagus Purwa

Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim MZ menanam pohon usai membuka kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (GN-BBGRM) ke-12 (Suherman – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Rasa kebersamaan yang mulai terkikis, bahkan hilang di kalangan masyarakat perlu ditumbuhkan kembali dengan menyesuaikan kondisi kehidupan saat ini, Munculnya gejolak sosial yang sering terjadi, merupakan dampak hilangnya rasa kebersamaan dan tidak saling menghargai satu sama lainnya.
Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mustaqim MZ meminta kepada seluruh masyarakat untuk menumbuhkan kembali rasa kebersamaan itu saat membuka pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke-12 dan Hari Kesatuan Gerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ke-14 tahun 2015 di Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu, Juni lalu, tepatnya Senin (8/6).
Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, dituntut untuk kembali menanamkan rasa senasib sepenanggungan dalam jiwa masing-masing dan pada akhirnya rasa kebersamaan akan tumbuh kembali.
Oleh karena itulah, Mustaqim mengharapkan melalui “Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat” tersebut, nilai-nilai saling memanusiakan dapat kembali tercipta di tengah-tengah masyarakat.
Kebersamaan dinilai sangat penting sebagai upaya menciptakan segala aspek kehidupan masyarakat, Harapan itu, kata Mustaqim sangat didambakan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk kemajuan dan peningkatan pembangunan demi kepentingan masyarakat perbatasan sendiri.
Selain itu, tegas Mustaqim, sikap gotong royong juga dapat meminimalisir kesalahpamahan di tengah-tengah masyarakat karena saling kenal dan tercipta saling menghargai satu sama lainnya.
Kemudian, kata dia, kebersamaan juga berdampak positif dalam menciptakan ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar karena merasa saling membutuhkan dan secara tidak langsung senasib sepenanggungan akan tumbuh subur di benak masyarakat.
Melalui bulan bakti gotong royong masyarakat tersebut banyak hal yang dapat direalisasikan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah Penajam Paser Utara melalui saling mencintai dan menghormati serta tentunya dapat memunculkan saling membantu dan tolong menolong.
Tanpa adanya sikap gotong royong atau kebersamaan dalam hati nurani masyarakat, maka saling menghormati dan tolong menolong akan semakin terkikis yang ujung-ujungnya menimbulkan kesenjangan sosial yang tinggi.
Mustaqim menyebutkan melalui bulan bakti gotong royong tersebut sikap senasib sepenanggungan dapat ditumbuhkan kembali secara menyeluruh sehingga kemajuan pembangunan lebih mudah dirasakan secara bersama-sama pula.
Ia berpandangan meskipun era sekarang ini sikap tenggang rasa dan saling menghargai secara perlahan-lahan menghilang tetapi diharapkan mulai sekarang ini pula hal itu dapat kembali dimunculkan seperti sebelumnya dengan berpegang teguh pada saling membutuhkan.
Mustaqim menilai bulan bakti gotong royong masyarakat tersebut senapas dengan upaya percepatan pembangunan sebagaimana yang dituangkan dalam Visi dan Misi Kabupaten Penajam Paser Utara.
Disamping itu, sasaran utama bulan bakti itu adalah bagaimana menumbuhkan sikap kebersamaan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang bakal terjadi di tengah-tengah masyarakat, agar kesalahpahaman dapat diperkecil sedini mungkin sebelum menjurus pada masalah besar yang mengganggu ketentraman kehidupan masyarakat.
Jika, kata Mustaqim, sikap gotong royong dapat ditumbuhkan kembali akan lebih mudah menggapai segala impian sebagai dampak dari manfaatnya.
Kebersamaan dapat pula menjadi media bagi pemerintah dan seluruh masyarakat dalam penguatan rasa persatuan dan kesatuan bagi masyarakat, untuk meningkatkan peran aktif dalam setiap proses penyelenggaraan pembangunan. (bp/*esa)