Perlahan Harga Beras Naik, Efek kemarau Panjang

Ajang Araya
DIUNTUNGKAN. Yusuf salah satu pedagang beras yang merasakan dampak dari kemarau panjang. (Ajang Araya - Hello Borneo)

DIUNTUNGKAN. Yusuf salah satu pedagang beras yang merasakan dampak dari kemarau panjang. (Ajang Araya – Hello Borneo)



Tana Paser, helloborneo.com - Memasuki musim kemarau panjang, membuat beberapa harga bahan pokok produk pertanian beranjak naik. Pasalnya pasokan barang seperti beras mulai mengalami kelangkaan, sehingga pedagang terpaksa menaikan harga lantaran menurunnya pasokan beras.

Yusuf salah satu pedagan beras di pasar Senaken, Tana Paser, Kalimantan Timut (Kaltim) yang dijumpai helloborneo.com menuturkan, sejak memasuki awal bulan Agustus harga beras beranjak naik. Hanya saja kenaikanya tidak terlalu tinggi, hanya Rp 300 hingga Rp 500.

“Kemarau memang berpengaruh, pasalnya pasokan harga beras mulai menipis. Tetapi tidak terlalu tinggi kenaikannya, maksimal hanya lima ratus rupiah,” terang Yusuf.

Sedangkan Kabid Perdagangan, Disprindakop Paser, Duma Rilfa membenarkan, kalau terjadi kenaikan harga beras di pasaran. Namun letak Kabupaten Paser yang menjadi jalur perdagangan membuat, lonjakan harga yang terjadi tidak terlalu tinggi.

“Harga beras memang naik, namun karena Paser ini mendapatkan pasokan beras dari, Jawa, Sulawesi, Kalsel dan Penajam Paser Utara (PPU). Membuat tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi,” paparnya.

Selain itu Duma juga menyatakan, meski harga beras naik di pasaran, tidak membuat gejolak di masyarakat. Pasalnya di Kabupaten Paser meski harga bahan pokok mahal tidak berpengaruh pada permintaan.

“Meski harga beras ini naik dan belum dapat di prediksi peningkatannya. Tidak menimbulkan gejolak di masyarakat,” tutup Duma. (log)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.