2 Ribu Hektare Lahan Pertanian Penajam Terancam Fuso

AH Ari B

 

Penajam helloborneo.com – Sekitar dua ribu hektare lahan pertanian produktif di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, khususnya di Kecamatan Babulu, terancam mengalami fuso atau gagal panen akibat kemarau panjang yang melanda kawasan itu.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan dn Penyuluh Petani Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie, ketika dihubungi di Penajam, Sabtu, mengugkapan, sekitar 2 ribu hektare sawah di Kecamatan Babulu mengalami kekeringan dan teracam gagal panen karena musim kemarau yang berkepanjangan.

“Saat ini seluas 22 hektare lahan pertanian di Kecamatan Penajam mengalami fuso, dan 2.000 hektare mengalami kekeringan,” ungkapnya.

Dua ribu hektare lahan persawahan yang mengalami kekeringan tersebut, lanjut Surito Widarie, berada di Desa Labangka, Sebakung dan Desa Sebakung Jaya, dimana dari luas lahan sawah yang telah ditanami di desa tersebut mengalami retak-retak karena kekurangan air.

“Karena kekurangan air banyak sawah yang sudah ditanami padi oleh petani mulai retak-retak karena kekeringan,” katanya.

Kemarau panjang yang diprediksi akan terus berlangsung hingga November 2015, menurut Surito Widarie, berpotensi meningkatkan resiko gagal panen semakin luas, serta seluruh lahan pertanian poduktif di Kecamatan Babulu terancancam kekeringan.

“Jika sampai akhir Agustus ini tidak turun hujan, seluruh sawah di Kecamatan Babulu terancam kekringan dan resiko lahan pertanian gagal panen semakin meluas,” jelasnya.

“Untuk menghadapi musim kemarau seperti sekarang, perlu dibuat sumur air tanah dalam atau sumur bor, selain untuk keperluan pengairan sawah, juga untuk kebutuhan ar bersih warga karena pada musim kemarau warga selalu kesultan mendapatkan air bersih,” kata Surito Widarie. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses