Sawit Anjlok, Petani Paser Berhenti Panen

Rapal JKN

Kabid Perdagangan, Disprindakop kabupaten Paser Duma Alfira

Kabid Perdagangan, Disprindakop kabupaten Paser Duma Alfira

Tana Paser, helloborneo.com – Para petani kelapa sawit di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengeluhkan semakin merosotnya harga tandan buah segar (TBS) sawit saat ini. Merosotnya harga TBS sawit di daerah membuat petani merugi karena hasil panen mereka tidak mampu menutupi biaya panen termasuk ongkos angkutnya.

Kemerosotan harga TBS sawit tersebut bahkan mulai membuat sebagian petani sawit mulai menghentikan panen kelapa sawit mereka.

Mengenai hal ini Kabid Perdagangan, Disprindakop kabupaten Paser Duma Alfira mengatakan, sebagian petani di Paser, tidak melakukan panen kelapa sawit akibat harga TBS yang rendah dan nilai jual yang tak sebanding dengan nilai produksi sawit.

“Harga TBS kelapa sawit di tingkat petani saat ini anjlok, harga penjualan turun hampir 50 persen. Rendahnya harga TBS membuat petani merugi, sehingga petani tidak memanen kelapa sawit karena hasil panen tidak mampu menutupi biaya panen, ongkos angkut dan biaya pupuk,” tutur Duma saat di temui.

Selain itu Duma lanjut mengatakan, kemarau yang berkepanjangan pun saat ini mempengaruhi anjloknya kelapa sawit. Pasalnya petani mengalami kesulitan untuk melakukan perawatan, bahkan hasil buah kelapa sawit tak memiliki kualitas yang lebih baik seperti dimusim penghujan.

Apalagi kondisi nilai rupiah yang terus melemah, juga memperburuk keadaan petani kelapa sawit di daerah.

“Kemarau panjang kali ini sangat mempengaruhi, ditambah dolar yang naik. Hal ini sangat berdampak sekali pada para petani saat ini,” tutupnya. (rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.