Rapal JKN
Tana Paser, helloborneo.com – Puluhan Mahasiswa Paser yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Paser, terkait kasus korupsi bandara Paser. Mereka minta pemberantasan mafia bandara, yang saat ini masih dalam penyelidikan Polda Kaltim.
Rombongan Mahasiswa tersebut menggelar aksi damai dengan cara menggelar aksi jalan kaki. Menyisir jalan Jenderal Sudirman dan berakhir kantor DPRD Paser.
Dalam aksinya mahasiswa menuntut agar pembangunan bandara dihentikan dan pengusutan secepatnya kasus korupsinya. Mereka menilai Pemerintah Daerah selama ini tidak pernah memperhatikan pembangunan pro masyarakat.
“Kami berharap tuntaskan kasus mafia bandara, kami tak butuh bandara kami hanya ingin perbaikan daerah,” ujar Ketua PMII Paser Ujang Sumarna.
Ujang juga menyampaikan, pihaknya ingin DPRD bisa ikut membantu transparansi kasus bandara, yang merugikan daerah hingga Rp42 Miliar.
“Sebenarnya di 2013 lalu, kami sudah sempat melakukan aksi seperti ini, agar pembangunan bandara ditunda. Dan lebih mendahulukan pembangunan infrastruktur kawasan pedesaan. Namun apa, akhirnya pembangunan bandara malah menjadi lahan cari uang oknum tertentu,” terangnya.
“Dan selama ini kami melihat Kabupaten Paser hanya bagus dari depan, tapi nyatanya yang di dalamnya jauh dari pembangunan,” singkatnya.
Dan salah satu anggota DPRD Paser dari Komisi II Amiruddin yang menemui rombongan tersebut mengatakan, sejak 2013, pihaknya sudah memberikan peringatan kepada Pemerintah Daerah soal pembangunan Bandara.
“Sudah ditangani Polda, jadi untuk kejelasan kasusnya kami menunggu hasil dari Polda Kaltim. Pasalnya sudah masuk dalam ranah hukum” kata Amir.
Amir juga menuturkan, kalau untuk pembangunan desa, masih belum merata. Namun akan pihaknya bantu agar tercantum dalam RPJMD Paser periode selanjutnya.
“Memang selama ini pembangunan diprioritaskan di pusat pemerintahan, namun kami akan membantu agar di pembangunan selanjutnya infrastruktur di pedesaan bisa terealisasi,” tutupnya. (rol/*esa)