Suherman
Penajam, helloborneo.com – Kepala Dinas Perhubungan Kebudayaan Pariwisata dan Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Andi Dahrul meminta Para motoris atau pengemudi “speedboat” yang melayani penyeberangan Penajam-Balikpapan di Teluk Balikpapan menyalakan lampu kabut saat beroperasi seiring tebalnya kabut asap di wilayah itu.
“Kabut asap sangat terasa pada pagi dan malam hari, dimana kabut asap itu dapat mengurangi jarak pandang para motoris,” kata Andi Dahrul di Penajam, Jumat.
Akhir-akhir ini dengan meningkatnya kiriman asap dari barat dan selatan, menurutnya, membuat jarak pandang terbatas karena terhalang asap. Dengan menyalakan lampu kabut keberadaan sebuah “speedboat” yang tengah melaju di Teluk Balikpapan dapat terpantau kapal atau perahu lain yang juga berada di perairan sama.
“Lampu kabut di “speedboat” harus terus dinyalakan saat beroperasi agar dapat terlihat oleh kapal lainnya karena kabut asap membatasi jarak pandang ,” ujar Andi Dahrul,
Motoris “speedboat” lanjutnya, harus meningkatkan kehati-hatian, selain menyalakan lampu kabut saat beroperasi, juga harus mengurangi kecepatan karena jarak pandang terbatas menyebabkan rawan kecelakaan di laut.
Ketebalan kabut asap tersebut, kata Andi Dahrul, juga harus diwaspadai oleh para pengguna jalan karena kabut asap dapat mengganggu jarak pandang pengguna jalan, sehingga pengendara kendaraan bermotor juga harus menyalakan lampu kendaraan selama di jalan raya.
Himbuan untuk meyalakan lampu kepada motoris “speedboat” serta pengguna jalan, baik pengemudi kendaraan roda empat maupun roda dua tersebut, tambahnya, untuk menghindari terjadinya kecelakaan karena jarak pandang terbatas akibat tebalnya kabut asap.
“Lampu kendaraan dan lampu kabut di ‘speedboat” harus dinyalakan serta pengemudi kendaraan dan motoris “speedboat” ekstra waspada dan hati-hati karena jarak pandang terbatas,” katanya. (bp/*esa)