Kabag Humas Paparkan Perkembangan Penajam di Soreang

Bagus Purwa

 

Kabag Humas dan Protokol Setkab Penajam Paser Utara, Adi Irawan (kanan) berikan cinderamata kepada Kasubag Publikasi Humas dan Prtokol Setkab Bandung (bagus Purwa - Hello Borneo)

Kabag Humas dan Protokol Setkab Penajam Paser Utara, Adi Irawan (kanan) berikan cinderamata kepada Kasubag Publikasi Humas dan Prtokol Setkab Bandung (bagus Purwa – Hello Borneo)

Penajam helloborneo.com – Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Ady Irawan mamaparkan perkembangan daerah setempat melakukan saat melakukan kunjungan kerja ke Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“ Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan membangun dan mengembangkan Kawasan Industri Buluminung, termasuk di dalamnya pembangunan “Technopark” beserta infrastruktur dan fasilitas penunjang “Railway” PT Kereta Api Borneo,” ungkap Ady Irawan di ruang Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Bandung, Rabu.

Walaupun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara baru berusia 13 tahun menurutnya, sudah dipercaya oleh pemerintah pusat sebagai lokasi pembangunan ‘Marine Nasional Sains’ dan ‘Technopark,”.

“Pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri Buluminung itu sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Penajam Paser Utara,” kata Ady Irawan.

“Kabupaten Penajam Paser Utara juga memiliki banyak potensi alam diantaranya, potensi di bidang pertanian, perkebunan dan pertambangan,” jelasnya.

Selain itu kunjungan kerja ke Soreang tersebut lanjut Ady Irawan, untuk menambah wawasan terkait bidang kerja kehumasan di pemerintahan, terutama kerjasama dengan media cetak dan elektronik untuk penyebarluasan pemberitaan terkait program pemerintahan setempat.

Sementara Kepala Sub Bagian Publikasi Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Bandung, Asep Ahdiana mengungkapkan APBD Kabupaten Bandung mencapai Rp4 triliun dengan target PAD (pendapatan asli daerah) mencapai sekisar Rp583 juta.

Wilayah Kabupaten Bandung, kata dia, mempunyai tipikal pertanian, industri serta pariwisata. Dan pendapatan daerah terbesar berasal dari industri, khususnya tekstil yang bisa mencapai Rp300 juta, bahkan industri tekstil mampu menyerap tenaga kerja terbanyak.

Bidang pariwisata tidak bisa diandalkan untuk pendapatan daerah karena objek wisata yang ada dikuasai oleh Perhutani sehingga pemerintah daerah lanjut Asep Ahdiana, hanya bisa menarik pajak bumi dan bangunan (PBB) dari objek wisata yang ada di daerah itu.

Terkait kerjasama dengan media cetak dan elektronik, tambahnya, Pemerintah Kabupaten Bandung menyediakan ruang untuk wartawan dari berbagai media cetak maupun elektronik yang ada di daerah itu.

“Setiap Jumat, usai shalat Jumat kami disediakan waktu untuk wartawan dari berbagai media cetak maupun elektronik bertemu dengan kepala daerah dan kepala dinas di masjid Kabupaten Bandung,” ungkap Asep Ahdiana. (adv/bp/*log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.