Kecamatan Babulu Gelar Tahun Baru Islam

Iskandar – Humas Setkab Penajam Paser Utara

 

 

Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, gelar peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah (Iskandar - Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, gelar peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah (Iskandar – Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Penajam, helloborneo.com – Kecamatan Babulu, Kabupten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bekerjasama dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) setempat menggelar peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah, di Masjid Nur Hidayah Babulu.

“Dengan datangnya tahun baru ini mari membuat suatu perubahan kondisi yang biasanya malas melakukan ibadah menjadi rajin menjalankan ibadah,” kata Camat Babulu Andi Trisaldi, saat memberikan sambutan pada peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah, Rabu.

Ia berharap penyelenggaraan peringatan tahun baru Islam tersebut dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Serta kegiatan peringatan Tahun Baru Islam selanjutnya, bukan hanya dalam bentuk pengajian dan pawai saja.

“Kami berharap peringatan tahun baru Islam selanjutnya bisa dilaksanakan zikir akbar atau istghosah dan kegiatan lomba serta lainnya,” kata Andi Trisaldi.

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Babulu Babulu, Mujib dalam ceramahnya, mengajak kepada selurh umat muslim dalam memperingati tahun baru Islam agar dapat berhijrah dari perbuatan syirik kepada tauhid, dari munafik ke siddik dan dari cinta dunia menjadi lebih cinta akhirat.

Selain itu Ia juga menyampaikan, menanamkan pengetahuan keagamaan kepada anak-anak harus dimulai sejak usia dini, termasuk pengenalan cara-cara ibadah seperti shalat dan haji sudah bisa diterapkan dengan menggelar praktik.

“Amalan ibadah haji bisa digelar manasik haji bagi santri kecil, karena bila sudah diperkenalkan sejak dini maka biasanya anak akan mengingat pelajaran itu hingga mereka berusia dewasa,” kata Mujib.

Namun sebelum memberikan plajaran kepada murid atau santri tambahnya, pendidik atau guru agama perlu belajar terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan pelajaran kepada santri-santrinya. (adv/bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.