Lakalantas Meningkat, Polres Paser Gelar Razia Gabungan

Rapal JKN

 

Razia besar-besaran. Polres Paser gelar razia gabungan tekan angka Lakalantas. (Rapal JKN - Hello Borneo)

Razia besar-besaran. Polres Paser gelar razia gabungan tekan angka Lakalantas. (Rapal JKN – Hello Borneo)

Tana Paser, helloborneo.com – Terus meningkatnya kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur membuat Satlatas Polres Paser akan mengelar razia gabungan besar-besaran. Dimana dalam razia tersebut Polres akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Kompi 3 Brimob Pelopor Paser, Kodim 0904/TNG dan Satpol PP Paser. Pasalnya dalam kurun waktu 1 minggu terjadi 3 kasus lakalantas yang menyebabkan meninggal dunia.

Kapolres Paser AKBP Christian Tory melalui, Kasat Lantas Polres Paser AKP Rahmadanil didampingin, KBO Sat Lantas Polres Paser Iptu Darmadi mengatakan, sebenarnya kegiatan razia ini adalah razia rutin yang ditingkatkan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya laka lantas fatal seperti meninggal dunia. Berdasarkan data Sat Lantas Polres Paser, terjadi kecenderungan meningkatnya kasus lakalantas.

“Kejadian lakalantas yang mengakibatkan 3 pengendara MD dalam satu Minggu terakhir di tiga TKP berbeda mendapat atensi khusus dari Sat Lantas Polres Paser. Dan kegiatan kali ini, kami melibatkan beberapa pihak lainnya,” bebernya.

Lanjutnya, razia kali ini difokuskan pada penertiban angkutan sawit yang melebihi kapasitas, kelengkapan surat kendaraan dan kelengkapan keselamatan kendaraan (Safety Ridding). Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan hingga akhir tahun, dengan pola Hunting dan Stasioner di sejumlah lokasi yang dianggap rawan laka dan pelanggaran.

“Untuk diketahui, razia gabungan ini tidak semata-mata untuk penegakan hukum, namun ada esensi yang lebih dalam yakni berupaya menyelamatkan masyarakat atau pengendara dari bahaya kecelakaan lalu lintas di jalan raya,” tegas Darmadi.

“Dan terkait titik-titik yang menjadi konsentrasi kegiatan, Darmadi mengungkapkan razia dilakukan secara random atau acak yang difokuskan pada daerah perbatasan, dimana waktunya dilakukan selama 3 bulan,” pungkasnya. (rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.