Penajam Paser Utara Berpotensi Rawan Bencana

Suherman

 

Sosialisasi kegiatan fasilitasi dan pengembangan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana yang digelar Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Suherman - Hello Borneo)

Sosialisasi kegiatan fasilitasi dan pengembangan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana yang digelar Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Suherman – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Memasuki musim penghujan, masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, diminta berhati-hati terhadap bencana. Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Yahya mengatakan empat kecamatan di Kabupaten PPU berpotensi rawan bencana.

Dari data BPBD Kabupaten PPU tahun 2015, kata Yahya, bencana banjir terjadi di Kecamatan Sepaku pada tiga daerah yaitu Tengin Baru, Pamaluan, dan Logdam Kelurahan Sepaku. Terjadinya banjir di tiga wilayah tersebut dikarenakan letak geografisnya berupa cekungan di areal bantaran sungai, sehingga berpotensi banjir.

Sementara itu di Kecamatan Babulu, banjir terjadi di wilayah Labangka, Sumber Sari. “Yang terparah biasa terjadi di Sumber Sari, karena luapan air Sungai Telake, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser,” ungkap Yahya di Penajam, Rabu (18/11).

Lanjut Yahya, untuk di Kecamatan Penajam biasa terjadi di perumahan BTN Kilometer 2, Kelurahan Penajam yang biasa terjadi akibat luapan air pasang pada musim penghujan .

“Kami akan mengantisipasi semua bentuk bencana, termasuk antisipasi pasca bencana musim kemarau, yaitu bencana angin puting beliung yang bisa terjadi di semua kecamatan di Kabupaten PPU, sedang bahaya tanah longsor, alhamdulillah belum terjadi,” kata Yahya.

Mengantisipasi terjadinya bencana, BPBD Kabupaten PPU telah melakukan persiapan penanggulangan bencana sejak dini dengan menentukan titik evakuasi ketika bencana datang. Termasuk meminta kepada Kepala Desa dan Lurah yang daerahnya masuk dalam daftar rawan bencana agar menginformasikan warganya untuk lebih waspada.

“Kami juga telah membentuk Desa Tanggap Bencana di Kecamatan Babulu, dan Kecamatan Sepaku. Masing-masing wilayah terdapat 30 personel relawan yang telah kami latih persiapan penanggulangan bencana,” pungkasnya. (rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses