Rapal JKN
Tana Paser, helloborneo.com – Setelah sebelumnya pada musim kemarau bisa meraup untung dengan kualitas buah mangga yang bagus, memasuki musim penghujan kali ini, para pedagang buah mangga di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur mengeluh karena mulai tidak berkualitasnya buah mangga yang mereka jual kepada masyarakat.
Riduan salah satu pedagang buah mengatakan, selama musim penghujan pihaknya kerap menemui mangga yang masih diperjual belikan dengan kualitas yang tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan mangga yang tidak layak di makan diperjual belikan dengan harga murah, tentunya membuat para pembeli tidak berfikir panjang untuk membeli mangga.
Harga kisaran mangga bermutu baik dan kualitas bagus Rp15 ribu perkilogram, sedangkan mangga yang kualitas setengah busuk Rp5 ribu perkilogram.
“Saat musim hujan kerap terjadi kerusakan pada panen buah, hujan yang turun deras menyebabkan kulit buah mangga menjadi hitam sebelum panen,” ujar Riduan.
Selain itu Riduan mengatakan, ditambah lagi serangan penyakit buah busuk yang terjadi saat curah hujan sangat tinggi, sehingga rentan terkena serangan penyakit, kini hampir semua pemasok mengirimkan buah mangga yang ada warna coklat kehitaman pada kulitnya.
Selain kurangnya jumlah panen, busuknya buah juga menyebabkan kualitas berkurang dan tentu harga menurun.
“Namun saat pedagang buah menjual sebagian mangga busuknya dengan harga yang murah lebih banyak diminati masyarakat dari pada buah yang kualitas bagus dan tidak busuk,” ucapnya.
Marwan Natsir Pengawas Pegawai Negeri Sipil(PPNS) Disprindakop-UKM menegaskan akan segera turun kelapangan dan menegur para pedagang yang menjual buah busuk terutama mangga yang sudah tidak seharusnya di perdagangkan bahkan tidak baik dikonsumsi.
“Saya akan secepatnya menanggapi masalah buah busuk dan berupaya untuk menegur pedagang agar tidak memperjual belikan mangga busuk, karena akan mengakibatkan penyakit,” tegasnya. (rol)