Toto Sunaryo, Penyuluh Pertanian Terbaik Nasional Asal PPU

Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara

 

Toto Sunaryo saat menerima penghargaan. (Subur Humas - Setkab PPU)

Toto Sunaryo saat menerima penghargaan. (Subur Humas – Setkab PPU)

Penajam, helloborneo.com – Beberapa program Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, berhasil meraih penghargaan tingkat nasional Tahun 2015. Sejumlah Penghargaan tersebut langsung diserahkan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman di Jakarta beberapa waktu lalu.

Penerima penghargaan itu salah satunya adalah Toto Sunaryo, asal Kecamatan Babulu Darat yang berprestasi dalam bidang Tenaga Harian Lepas –Tenaga Bantu (THL-TB) Penyuluh Pertanian Teladan.

Toto Sunaryo adalah pemuda Desa Gunung Intan Kecamatan Babulu Darat ini terlibat dengan dunia pertanian sudah sejak lama. Soal Pertanian bahkan telah melekat sejak kecil pada dirinya yang memang telah diturunkan dari bakat kedua orang tuanya.

Lulusan Universitas Mulawarman Samarinda jurusan budidaya tanaman perkebunan 2003, dan Sarjana pertanian Tanah Grogot lulusan 2011 ini mengawali tugasnya sebagai penyuluh THL-TB dari kondisi kelompok tani yang tidak berkembang di Desa Rawa Mulya Kecamatan Babulu. Selanjutnya dirinya sebagai penyuluh di desa ini berupaya melakukan perubahan demi kemajuan pertanian di desa tersebut.

“Dalam melakukan pembinaan kepada petani ataupun poktan kami selalu melakukan pendekatan dan koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat. Alhamdulillah semua mendukung kegiatan yang kami lakukan,“ ungkap Toto.

Dipaparkan dia, mengawali kiprah menjadi penyuluh diawali ketika itu, dirinya mengetahui adanya penerimaan THL-TB di Desa Rawa Mulya pada tahun 2007 lalu. Maka dimulailah dirinya bertugas di desa tersebut. Setelah 6 tahun masa tugas kemudian dirinya dipindah ke desa Gunung Mulya hingga saat ini.

Mengawali tugasnya saat itu tentu tidak mudah. Berbagai tantangan dan hambatan kerap ditemui di lapangan. Namun dengan niat tulus ingin memajukan pertanian yang ada khususnya di Kecamatan Babulu, persoalan demi persoalanpun akhirnya dapat diselesaikan.

Ia juga menceritakan salah satu pengalaman saat bertugas sebagai penyuluh di Desa Rawa Mulya. Salah satunya saat itu, dengan kondisi lahan yang ekstrim desa tersebut, mendorong dirinya mencarikan solusi untuk mengatasi keasaman tanah yang ada. Sebab menurutnya, jika tidak segera ditangani, maka akan sulit pula untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

“Pada Tahun 2009, saya berhasil melakukan kegiatan pengapuran lahan pertanian seluas 717 hektare. Pembagian kapur cukup tertib dan tepat sasaran. Karena saya melakukan pembagian berdasarkan blok hamparan sawah,“ jelasnya.

Begitu juga dengan program peningkatan pertanian lainnya kata dia. Salah satunya guna meningkatkan pengetahuan petani tentang serangan organisme pengganggu tanaman, maka dirinya memprogramkan untuk diadakan sekolah lapang pengelolaan hama terpadu atau yang dikenal dengan SL PHT dan program pertanian lainnya.

“Dalam kesempatan itu, kami terus melakukan pembinaan dan pendekatan kepada petani. Melakukan perbaikan tatanan petani maupun gapoktan dan sebagainya yang selama itu memang masih kurang tertata. Alhamdulillah selama 6 bulan bertugas di desa tersebut berbagai program pertanian dapat kita tingkatkan. Banyak yang telah kami lakukan, seperti mendirikan kelembagaan petani gabungan kelompok tani, serta dapat mengetahui keluhan-keluhan petani yang dihadapi selama ini, mulai pembibitan, hama dan sebagainya,“ terangnya.

Dari kegiatan pembinaan lanjutnya, pelan tapi pasti telah dapat dirasakan kemajuannya oleh para petani diwilayah binaan. Kegiatan-kegiatan pertemuan sudah mulai dilaksanakan dilingkungan pergtanian.

Berdasar bekal dan semangat yang kuat lanjut Toto, pihaknya juga berhasil mewujudkan sebuah pondok pertanian yang digunakan sebagai tempat untuk bertukar pikiran dan penyampaian permasalahan yang dialami oleh para petani. Dari situlah kebutuhan petani dapat kita ketahui dalam pertanian.

“Dengan Motto “Jalan hidup untuk mencari ridho Allah” saya berharap kedepan pembangunan pertanian dapat lebih ditingkatkan baik dari segi sumber daya manusia maupun meningkatnya komoditi unggulan yang bisa dikembangkan dengan baik pasti mampu mencapai hasil produksi yang maksimal,“ ungkapnya.

Ini hanyalah salah satu contoh sosok mereka yang berprestasi. Tentu melalui perjuangan yang tidak mudah dan begitu panjang, yang dipaparkan melalui semboyan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Semoga sosok Toto Sunaryo dapat menjadi inspirasi banyak orang, khususnya di Kabupaten PPU dalam meningkatkan dan memajukan bidang pembangunan lainnya. (adv/rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.