Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, memprioritaskan pembangunan Waduk Teritip sebagai upaya mengatasi krisis air bersih yang terjadi di daerah itu.
“Walaupun anggaran ABPD 2016 Kota Balikpapan telah dikurangi hingga 30 persen, tapi dana pendampingan pembangunan Waduk Teritip harus tetap dialokasikan,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Andi Arif Agung saat dihubungi di Balikpapan, Jumat.
Dalam waktu dekat lanjut Andi Arif Agung, pemerintah kota harus menyiapkan anggaran dana pendamping berkisar Rp100 miliar untuk pembebasan lahan Waduk Teritip yang penuntasannya menjadi prioritas.
“Waduk Teritip sangat mendesak, karena kebutuhan dasar masyarkat adalah air dan ini menjadi pelajaran pemerintah yang akan datang untuk menangani air,” katanya.
Rasionalisasi yang dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan menurut Andi Arif Agung, tidak terlepas dari pengalokasian anggaran untuk pembebasan lahan sebagai lokasi pembangunan Waduk Teritip.
“Dana yang digelontorkan pemerintah pusat untuk pembangunan Waduk Teritip itu harus ada pendamping dari pemerintah kota,” juar politikus Partai Golkar tersebut.
Waduk Teritip yang terletak sekitar 25 kilometer ke arah utara dari pusat Kota Balikpapan itu dibangun untuk menyediakan air baku bagi PDAM Balikpapan dalam produksi air bersih, mendampingi Waduk Manggar yang selama ini menjadi sumber utama air baku PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum.
Pembangunan Waduk Teritip resmi dimulai 10 April 2014 yang saat itu dicanangkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di lokasi pembangunan di Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2017. (bp/*rol)
