AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Penurunan harga bahan bakar minyak atau BBM, tidak berdampak pada harga elpiji di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Penurunan BBM yang berlaku sejak 1 April 2016, tidak membuat harga elpiji di daerah ikut turun,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Rusli saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, Selasa.
Harga eceran tertinggi (HET) elpiji bersubsidi 3 kilogram lanjut dia, masih tetap Rp20.000 per tabung, sedangkan harga elpiji non subsidi 12 kilogram masih dikisaran Rp150.000 sampai Rp160.000 per tabung.
Menurut Rusli, masih bertahannya HET elpiji 3 kilogram sebesar Rp20.000 per tabung tersebut, karena tingginya biaya pendistribusian elpiji bersubsidi itu dari Kota Balikpapan ke Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Turunnya harga BBM tidak diikuti dengan turunya harga elpiji, baik elpiji bersubsidi maupun non subsidi,” ucapnya.
“Harga elpiji di Kabupaten Penajam Paser Utara, dipengaruhi dengan mahalnya ongkos distribusi dari Kota Balikpapan yang belum berubah,” ujar Rusli.
Perubahan HET atau harga eceran tertinggi elpiji bersubsidi 3 kilogram tambahnya, harus melalui SK (surat keputusan) Bupati Penajam Paser utara dan Gubenur Kalimantan Timur. (bp/*rol)