Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Rumah murah menjadi primadona warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kata Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan setempat Ketut Astana.
“Rumah murah banyak diminati dan menjadi primadona warga menengah ke bawah di Balikpapan,” ujar Ketut Astana, saat dihubungi helloborneo.com di Balikpapan, Rabu.
Tingginya minat warga memiliki rumah murah tersebut, lanjut dia, membuat target program rumah murah yang dicanangkan Pemerintah Kota Balikpapan yakni, membangun 2.000 unit rumah murah di daerah itu terlampaui.
Selain itu, tingginya minat masyarakat menengah bawah memiliki rumah murah di tengah situasi ekonomi yang kurang baik seperti ini, membuat pengembang perumahan beralih membangun rumah murah.
“Banyak pengembang perumahan membidik masyarakat menengah untuk menawarkan rumah murah, mengingat kondisi ekonomi saat ini menyebabkan turun daya beli masyarakat, khususnya untuk membeli rumah,” kata Ketut Astana.
“Sebanyak 10 pengembang perumahan saat ini menggelar pameran rumah murah. Di Balikpapan ada sekitar 3.000 sampai 5.000 unit rumah murah dengan harga Rp128 juta,” ucapnya.
Ketut Astana mengimbau masyarakat untuk mewaspadai tawaran rumah murah, dengan mencari informasi terkait lahan perumahan murah tersebut masih bermasalah atau tidak.
“Permasalahan tanah perumahan murah kerap terjadi yang pada akhirnya menyulitkan masyarakat atau konsumen,” jelasnya.
“Masyarakat atau konsumen harus selektif terkait perizinannya. Ditakutkan sudah ditawarkan tapi tanahnya masih bermasalah, nanti konsumen yang dirugikan,” tambah Ketut Astana. (bp)