Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara

Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar menyampaikan LKPJ tahun anggaran 2015 di gedung Paripurna DPRD (Subur Priono – Humas Setkap Penajam Paser Utara)
Penajam, helloborneo.com – Capaian kinerja dan sasaran penyelenggaraan urusan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 2015 memperlihatkan peningkatan yang cukuo menggembirakan.
Demikian dikatakan Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar pada penyampaian Laporan Keuangan Pertanggungjawaban tahun anggaran 2015, di Gedung Paripurna DPRD setempat, Kamis (12/5).
“Indikator keberhasilan penyelenggaran pemerintah itu dapat dilihat, yakni pada urusan pendidikan, kesehatan dan pekerjaan umum serta urusan lainnya,” kata Bupati Yusran Aspar.
Bupati menjelaskan, alokasi anggaran belanja anggaran belanja langsung kependudukan dan catatan sipil, pada 2015 sekitar Rp7,4 miliar, direalisasikan berkisar Rp6,6 miliar atau 88,6 persen.
Ketenagakerjaan mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekisar Rp2 miliar, dapat direalisasikan sekitar Rp1,8 miliar atau mencapai 93,5 persen.
Ketahanan pangan dapat alokasi anggaran belanja langsung sekisar Rp8,7 miliar dan direalisasikan berkisar Rp8,1 miliar atau 93,4 persen pada 2015.
Sedangkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp776 juta, direalisasikan sekisar Rp603 juta atau mencapai 77,7 persen.
Kemudian lanjut Yusran Aspar, alokasi anggaran belanja langsung keluarga berencana dan keluarga sejahtera sekisar Rp4,9 miliar dan direalisasikan berkisar Rp4 miliar atau 82,1 persen.
Perhubungan dapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp94,8 miliar lebih dan dapat direalisasikan berkisar Rp70,5 miliar lebih atau mencapai 74,3 persen.
Alokasi anggaran belanja langsung untuk komunikasi dan informatika sekisar Rp27,6 miliar, direalisasikan sekitar Rp19 miliar atau 68,9 persen.
Pertanahan pada 2015 mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp29,2 miliar dan dapat direalisasikan berkisar Rp19,6 miliar lebih atau mencapai 67,4 persen.
Selanjutnya menurut Yusran Aspar, pada 2015 kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dapat alokasi anggaran belanja langsung sekisar Rp35,5 miliar dan direalisasikan berkisar Rp30,4 miliar atau 85,5 persen.
Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp410 miliar, dapat direalisasikan sekisar Rp354 miliar lebih atau 86,4 persen.
Pemberdayaan masyarakat dan desa dapat alokasi anggaran belanja langsung sekisar Rp9,1 miliar, direalisasikan berkisar Rp7,9 miliar atau mencapai 87,5 persen.
Alokasi anggaran belanja langsung urusan sosial pada 2015 sekisar Rp8,6 miliar dan dapat direalisasikan sekitar Rp7,5 miliar atau 87,1 persen.
Kebudayaan mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp5,2 miliar, direalisasikan berkisar Rp4,3 miliar atau mencapai 82,9 persen.
Untuk statistik dapat alokasi anggaran belanja langsung sekisar Rp121 juta dan dapat direalisasikan berkisar Rp107 juta lebih atau mencapai 88,7 persen.
Perpustakaan dan kearsipan mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp3,6 miliar dan dapat direalisasikan berkisar Rp3,1 miliar atau 85,7 persen
Kelautan dan perikanan pada 2015 dapat alokasi anggaran belanja langsung sekisar Rp13,9 miliar, dapat direalisasikan berkisar Rp11,6 miliar atau mencapai 83 persen.
Sementara pertanian tambah Yusran Aspar, dapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp15,7 miliar dan dapat direalisasikan berkisar Rp13,1 miliar atau mencapai 83,8 persen.
Kehutanan mendapat sekisar Rp8,7 miliar alokasi anggaran belanja langsung dan direalisasikan berkisar Rp8 miliar atau 91,6 persen.
Pada 2015, energi dan sumber daya mineral mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp6,1 miliar, direalisasikan sekisar Rp5,2 miliar atau mencapai 85,9 persen.
Alokasi anggaran belanja langsung yang didapat pariwisata pada 2015 sekisar Rp5,4 miliar dan dapat direalisasikan Rp2,9 miliar atau mencapai 53,8 persen.
Perindustrian mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekitar Rp448 juta, direalisasikan berkisar Rp438 juta atau mencapai 97,9 persen.
Perdagangan juga mendapat alokasi anggaran belanja langsung sekisar Rp7,8 miliar pada 2015, dapat direalisasikan bekisar Rp7,2 miliar atau 91,5 persen. (adv/bp/*rol)