Bupati Penajam Berikan Santunan saat Safari Ramadhan

Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara

 

Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar memberikan santuan kepada masyarakat kurang mampu pada kegiatan Safari Ramadhan (Subur Priono - Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar memberikan santuan kepada masyarakat kurang mampu pada kegiatan Safari Ramadhan (Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar memberikan santunan kepada sejumlah masyarakat kurang mampu, saat melakukan Safari Ramadhan yang digelar pemerintah setempat.

Safari Ramadhan yang digelar di kediaman Bupati Yusran Aspar di Kelurahan Nipah-Nipah, Rabu (8/6) itu merupakan Safari Ramadhan perdana dan dihadiri Wakil Bupati Mustaqim MZ, Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar dan Ketua DPRD Nanang Ali.

Selain itu, juga hadir  Dandim 0913 Penajam Paser Utara, Letkol Czi Adi Suryanto, Kapolres AKBP Raden Djarot Agung Riadi, serta sejumlah satuan kerja perangkat daerah dan masyarakat umum.

Melalui bulan suci Ramadhan, Bupati Yusran Aspar mengajak untuk merenungkan bersama apa yang telah dilakukan selama ini. Karena Ramadhan merupakan momentum untuk memutihkan dan mensucikan kembali hati.

Selain itu, lanjut bupati, manusia diberikan oleh Allah suatu kebajikan dan kebaikan. Namun, manusia sukses tersebut beranggapan, bahwa kesuksesan itu datangnya bukan dari Allah tetapi semata-mata hanya karena perjuangan mereka semata.

“Banyak nikmat yang diberikan dalam kehidupan ini, tetapi terkadang kita lupa seakan-akan kenikmatan yang dimiliki adalah bukan pemberian Allah, padahal itu semua merupakan titipan dari Allah yang suatu saat akan diambil kembali,” jelas Yusran Aspar.

Pada kesempatan yang sama Ustadz Mansur dari Samarinda dalam tausiyahnya mengatakan, nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia begitu besar, salah satu nikmat terbesar yaokni, datangnya bulan suci Ramadhan.

Ramadhan menjadi istimewa bagi manusia. Karena bulan Ramadhan hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW dan tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.

Apalagi dalam Ramadhan terdapat 10 malam terakhir atau disebut malam Lailatul Qadar yang kebaikannya lebih dari seribu bulan.

Namun, tambah Ustadz Mansur, puasa yang dilaksanakan manusia terkadang bukannya mendapatkan kebaikan, pahala dan sebagainya, kecuali hanyalah lapar dan haus.

Hal tersebut bisa terjadi akibat apa yang telah diajarkan oleh Rasullullah kepada manusia tidak dicontoh dan dijalankan dengan baik. (adv/bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.