Penajam Pasang Peringatan di Titik Rawan

AH Ari B

 

Kepala Dihubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, Ady Irawan (Suherman - Hello Borneo)

Kepala Dihubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, Ady Irawan (Suherman – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memasang papan peringatan di sejumlah titik jalan yang menjadi kerawanan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2016.

“Kami pasang papan peringatan di 15 titik jalan rusak, termasuk di titik jalan yang berisiko tinggi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata dan Komunikasi Informatika Kabupaten Penajam Paser  Utara, Ady Irawan, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Jumat.

Pemasangan papan peringatan yang dilakukan Dishubbudpar Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, juga untuk mengantisipasi peningkatan kendaraan yang melalui jalan poros di daerah itu saat arus mudik dan arus balik lebaran.

“Papan peringatan itu sebagai petunjuk para pengguna jalan agar lebih hati-hati, agar selamat sampai di tujuan,” jelas Ady Irawan.

Papan peringatan yang dipasang tersebut bertuliskan antara lain “Awas jalan rusak”, “Tanjakan” dan “Turunan” serta “Awas jalan licin”.

Papan peringatan itu lanjut Ady Irawan, dipasang di sejumlah ruas jalan yang menjadi titik rawan di wilayah Petung sampai Kelurahan Riko.

Sedangkan untuk pemasangan papan peringatan dari wilayah Riko sampai Sepaku masih dalam proses inventarisasi.

Jalan mulai simpang Silkar Petung sampai wilayah Sepaku menurut Ady Irawan, masih dinilai rawan kecelakaan lalu lintas karena jalannya rusak dan berlubang.

Sementara untuk jalan di wilayah Babulu akan dipasang papan peringatan karena tingkat kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi karena jalannya lurus dan mulus. (adv/bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.