Balikpapan Bahas Ulang APBD Perubahan 2016

Bagus Purwa

 

Balikpapan, helloborneo.com – Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, akan membahas kembali Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2016 menyusul rencana pemerintah pusat memotong dana yang ditransfer ke daerah.

“Kami tunggu dulu keputusan pemerintah pusat. Bila nanti memang dipotong banyak maka APBD Perubahan akan kita bahas kembali,” kata Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh ketika dihubungi helloborneo.com di Balikpapan, Sabtu.

Pemerintah Pusat berencana akan memangkas dana transfer daerah lebih dari Rp68 triliun. Dana ini biasa dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Alokasi Khusus (DAK).

Termasuk yang kemungkinan dipangkas adalah dana belanja kementerian dan lembaga yang dihabiskan di daerah yang bersama dana yang ditransfer ke daerah itu jumlahnya mencapai Rp133 triliun.

Karena itu, bila memang banyak dipotong oleh pemerintah pusat, lanjut Abdulloh, mau tidak mau nanti hampir semuanya dikaji ulang. Patokannya adalah Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Anggaran Sementara.

Karena itu, proyek seperti Balikpapan Islamic Center kemungkinan besar tidak akan dapat dana lagi sampai keadaan membaik, begitu juga proyek Stadion Balikpapan.

Karena itu, menurut Abdulloh, pemerintah kota akan menagih janji Gubernur Awang Faroek Ishak yang berkata akan mengucurkan dana Rp100 miliar untuk kedua proyek tersebut.

Sebelumnya, pada APBD murni 2016 Pemkot Balikpapan telah memangkas hingga 35 persen anggaran di satuan-satuan kerja perangkat daerah atau dinas-dinas.

Pemangkasan itu menyusul ditundanya pencairan dana bagi hasil minyak dan gas bumi triwulan ke-4 tahun 2015.

Abdulloh menambahkan berbagai hal bisa dilakukan pemerintah kota agar anggaran cukup. Selain berhemat dengan prinsip efektif dan efisien, pendapatan asli daerah juga harus ditingkatkan.

“Di antaranya mengembangkan wisata Balikpapan dengan lebih serius lagi dan memacu ekonomi kemasyarakatan, seperti membina Pedagang Kaki Lima (PKL) dan industri rumah tangga,” kata politikus dari Partai Golkar tersebut. (bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.