DKP Penajam Butuh Rp1,5 Miliar Perbaiki Aset

AH Ari B

 

Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman (AH Ari B - Hello Borneo)

Kepala Dinas Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman (AH Ari B – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membutuhkan dana Rp1,5 miliar untuk perbaikan sejumlah aset sarana prasarana perikanan di daerah setempat.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan atau DKP Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Senin, mengatakan instansinya memprioritaskan perbaikan aset seperti mesin pabrik es balok dan sumur bor di Desa Api-Api, Kecamatan Waru.

“Untuk melakukan perbaikan sejumlah aset itu, kami usulkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar pada APBD 2017, sehingga dapat meningkatkan produksi perikanan,” katanya.

Pembenahan aset pemarintah daerah tersebut lanjut Ahmad Usman, menjadi skala prioritas DKP Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2017.

“Perbaikan mesin pabrik es balok pada tahun ini (2016) tertunda karena adanya pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah daerah seiring terjadinya defisit keuangan daerah,” jelasnya.

Selain perbaikan mesin pabrik es balok dan sumur bor, menurut Ahmad Usman, instansinya juga akan menyediakan listrik untuk balai benih ikan di Kelurahan nenang dan pasar ikan di Desa Babulu Darat.

“Kami perthitungkan untuk membenahi sarana prasarana perikanan pada 2017 itu, mencapai Rp1,5 miliar,” ujarnya.

Ahmad Usman berharap anggaran yang diusulkan untuk perbaikan dan pembenahan sarana prasarana perikanan pada APBD 2017 itu dapat disetujui.

Perbaikan aset sarana prasarana Dinas Kelautan dan Perikanan tambahnya, juga harus diperhatikan pemerintah daerah, mengingat banyak masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara yang berprofesi sebagai nelayan setelah petani. (bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.