MR Saputra
Penajam, helloborneo.com – Sejumlah pedagang di Pasar Penajam yang barada di Kilometer 4 Penajam Kelurahan Nenang, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang dibuka sejak Oktober 2014 sampai saat ini masih sepi pembeli.
Pasar Penajam tersebut merupakan sentral perdagangan dan jual beli yang ada di wilayah Penajam sejak dibuka pada Oktober 2014 lalu yang sebelumnya berada di kilometer 1 Penajam.
Beberapa pedagang yang ditemui helloborneo.com di pasar tradisional tersebut, Sabtu, mengatakan sejak dipindahkan ke Pasar Penajam di Kilometer 4 Kelurahan Nenang, mengalami kerugian kendati telah berjualan sejak pagi hingga sore hari karena sepi pembeli.
“Sejak saya berjualan di Pasar Penajam Kilometer 4, penghasilan yang saya dapatkan belum ada peningkatan dari penghasilan yang saya dapatkan ketika berjualan di pasar Kilometer 1,” kata salah seorang pedagang sayur mayur, Marta Duma.
Kondisi Paser Penajam itu, membuat Marta Duma, sering membuang sayur mayur dagangannya karena rusak lantaran tidak laku terjual.
“Padahal saya jual satu ikat sayur mayur itu Rp3.000 yang terbilang murah, tapi banyak yang tidak terjual karena pasar sepi pembeli,” jelasnya
Sepinya pembeli tersebut menurut Marta Duma, kemungkinan kurangnya minat pembeli untuk berbelanja di Pasar Penajam Kilometer 4, karena keberadaa pasar jauh dari jalan raya serta disebabkan pasar liar yang beroperasi di Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam.
“Dalam sehari pedagang sayur mayur di Pasar Penajam, paling besar hanya mampu mendapatkan Rp50.000 karena kondisi pasar yang lesu,” ungkapnya.
“Bagaimana pedagang di Pasar Penajam Kilometer 4 mau sejahtera. Kalau pembelinya sepi sehingga pendapatan tidak sebanding dengan biaya retribusi yang dibebankan Rp37.000 per bulan,” kata pedagang Pasar Penajam lainnya, Naima.
Untuk menutup kerugian lanjut ia, terpaksa membagikan secara gratis kepada pedagang atau mengkonsumsi sendiri sayur mayur dagangannya, karena tidak laku akibat sepi pembeli.
Pedagang berharap kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memperhatikan keluhan para pedagang Pasar Penajam, karena tidak adanya angkutan umum masuk area Pasar Penajam, sehingga masyarakat berbelanja di pasar liar Kelurahan Gunung Seteleng yang aksesnya lebih mudah. (bp/*rol)