AH Ari B

Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara, Marjani (AH Arib – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara, berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, untuk memenuhi kebutuhan mebel atau perabotan di sejumlah sekolah.
Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Senin, mengatakan hingga kini masih ada sekolah yang belum memiliki kelengkapan mebel seperti meja dan bangku, karena keterbatasan anggaran.
“Masih ada sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat yang minim fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Setidaknya dibutuhkan sebanyak 5.000 unit mebel yang meliputi meja dan kursi murid serta guru,” ungkapnya.
Mayoritas kekurangan meja dan kursi pendukung kegiatan belajar mengajar itu lanjut Marjani, dialami tingkatan sekolah dasar mencapai 60 persen atau sekitar 3.000 unit.
Ia menjelaskan banyaknya kekurangan meja dan kursi di sejumlah sekolah tersebut akibat rencana pembangunan ruang kelas baru pada 2015 hingga 2016 tidak disertakan dengan rencana pengadaan mebeler.
Untuk pengadaan mebel sekolah itu, Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara mengajukan anggaran sekitar Rp2,5 pada APBD 2017.
Namun anggaran tersebut menurut Marjani, diperkirakan hanya untuk 1.000 paket meja dan kursi dengan estimasi harga satu paket meja dan kursi Rp2,5 juta.
Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, untuk bisa memenuhi kekurangan meja dan kursi sebanyak 4.000 unit pada 2017.
Marjani menyatakan masih banyak sekolah di wilayah Penajam Paser Utara, menggunakan meja dan bangku daur ulang untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.
Untuk itu dia berharap pemenuhan fasilitas, sarana dan prasarana sekolah mendapat perhatian dan skala prioritas dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, pada 2017.
“Kami berharap usulan anggaran yang diajukan pada APBD 2017 itu dapat diakomodir, dan Pemprov Kaltim juga membantu dana, sehingga, sehinga pada 2017 pengadaan sarana prasarana sekolah yang dibutuhkan dapat dilakukan,” tambah Marjani. (bp/*rol)