Distribusi Air PDAM Penajam Terkendala Pemadaman Listrik

AH Ari B

 

Kepala Bagian Produksi PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara Abdul Rani (AH Ari B – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.comPendistribusian air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kepada para pelanggan tidak lancar karena terkendala seringnya terjadi pemadaman listrik.

Kepala Bagian Produksi PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara Abdul Rani, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Jumat, mengatakan pemadaman listrik mengakibatkan mesin pompa tidak beroperasi sehingga distribusi air ke rumah-rumah pelanggan juga terganggu.

Selama beberapa hari terakhir pelanggan PDAM mengeluhkan distribusi air bersih yang tidak lancar, bahkan tidak mengalir sama sekali.

Masalah distribusi air bersih dari PDAM sudah sering terjadi dan dikeluhkan warga. Bahkan di beberapa wilayah, pelanggan hanya bisa mendapatkan air bersih 4-5 kali dalam sebulan.

Abdul Rani menjelaskan mesin pompa air pengolahan air bersih seringkali ikut mati saat terjadi pemadaman listrik, sehingga saat mesin pompa diaktifkan kembali membutuhkan waktu sampai satu jam untuk mengisi pipa yang sempat kosong.

“Karena dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengisi pipa yang sempat kosong itu, membuat distribusi air kepada pelanggan tersendat,” ujar Abdul Rani.

Selain distribusi yang tidak lancar, pelanggan PDAM juga sering mengeluhkan kualitas air yang berwarna coklat atau keruh dan sesekali mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Namun, manajemen PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara selalu berdalih masalah itu terkait persoalan teknis tanpa ada solusi.

Menurut Abdul Rani, penurunan kualitas air dan perubahan warna juga akibat seringnya PLN melakukan pemadaman listrik.

“Karena sering ada pemadaman listrik mengganggu pengolahan air bersih, sehingga air berubah menjadi keruh. Lamanya proses pengisian air ke pipa saluran distribusi saat mesin pompa diaktifkan setelah pemadaman listrik, juga berpotensi menimbulkan endapan kotoran yang ikut tersalurkan ke pelanggan,” katanya.

Ia menambahkan penurunan kualitas dan perubahan warna air juga dipengaruhi rendahnya debit air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku PDAM. (bp/*mrs)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.