AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, telah menyerahkan proposal usulan pengambialihan pengelolaan ladang minyak dan gas Chevron Indonesie Company Terminal Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Pemerintah kabupaten telah menyerahkan proposal usulan mengambil pengelolaan sumur migas Chevron, kepada Kementerian ESDM,” kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Ahmad Usman, ketika dihubungi helloborneo.com di Penajam, Sabtu.
Selain itu, sekitar Maret 2017, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga telah melakukan audiensi dengan Komisi VII DPR RI terkait rencana pengambilalihan ladang migas yang masuk Blok Wailawe di wilayah Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam tersebut.
Dalam audiensi itu seluruh fraksi di Komisi VII DPR RI mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengambil alih pengelolaan sumur migas Chevron Indonesie Company di Lawe-Lawe yang akan habis masa kontraknya pada 2018.
Menurut Ahmad Usman, saat ini Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menunggu respon dari pemerintah pusat terkait rencana pengelolaan ladang migas Terminal Lawe-Lawe tersebut.
“Pemerintah kabupaten masih menunggu respon Kementerian ESDM untuk menindaklanjuti upaya pengambilalihan sumur minyak Chevron itu,” jelasnya.
Ahmad Usman mengatakan pemerintah kabupaten juga melakukan pendalaman terkait kerja sama pengelolaan ladang migas dengan PT Pertamina (Persero), sambil menunggu respon dari pemerintah pusat.
“Ada empat atau pola kerja sama pengelolaan sumur migas yang ditawarkan kepada Pertamina,” ujarnya.
Namun, kepala daerah lanjut Ahmad Usman, lebih menginginkan pola kerja sama dengan membentuk BOB (badan operasi bersma) dengan pembagian 50 persen saham untuk daerah penghasil dan 50 persen untuk PT Pertamina atau pemerintah pusat.
“Pemerintah kabupaten telah bertemu dengan PT Bumi Siak Pusako yang juga menggunakan pola kerja sama dalam bentuk BOB, untuk mempelajari pola kerja sama itu,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Ahmad Usman, juga mulai mengkaji pembentukan anak perusahaan Perusda Benuo Taka yang akan mengelola ladang migas di Terminal Lawe-Lawe, yang selama ini dikelola Chevron Indonesie Company. (adv-HumasPPU/bp/*ara)