Harga Daging di Penajam Rp135.000 per Kilogram

Bagus Purwa

Lapak pedagang Daging di Pasar Petung Kecamatan Penajam (Dok.helloborneo.com)

Penajam, helloborneo.com – Harga daging di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjelang Idul Adha 2017 melonjak hingga Rp135.000 per kilogram atau mengalami kenaikan Rp15.000 dari harga sebelumnya yakni, Rp120.000 per kilogram.

“Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan empat hari menjelang Idul Adha di beberapa pasar tradisional sejumlah harga komoditas mengalami kenaikan,” jelas Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindusrtian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Rusli, di Penajam, Rabu.

Harga daging sapi lanjut ia, menembus Rp135.000 per kilogram, naik sekitar Rp15.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp120.000 per kilogram.

“Kami perkirakan harga daging sapi akan naik lagi pada satu hari sebelum Idul Adha, karena permintaan daging biasanya melonjak dua kali lipat dibanding hari biasa,” kata Rusli kepada helloborneo.com ketika ditemui.

Ia menimpali lagi, “saya prediksi harga daging sapi bisa melonjak hingga Rp140.000 per kilogram.”

Selain itu, menurut Rusli, harga daging ayam juga mengalami kenaikan sekitar Rp5.000 per kilogram, di mana saat ini daging ayam dijual dengan harga Rp35.000 per kilogram dibanding harga sebelumnya Rp30.000 per kilogram.

“Kenaikan harga itu bukan karena persediaan daging sapi dan daging ayam di pasaran kurang, tapi karena permintaan konsumen mengalami peningkatan,” ujarnya.

Sementara harga komoditas kebutuhan pokok lainnya seperti sayur-mayur, cabai, bawang merah dan bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara masih relatif stabil.

Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara akan terus melakukan monitoring untuk memantau harga di pasaran yang mengalami kenaikan, sehingga kenaikan harga tidak berlebihan serta untuk meminimalisir beredarnya barang-barang yang tidak layak konsumsi.

“Para pedagang diharapkan tidak mengambil keuntungan terlampau tinggi karena akan mempengaruhi pada daya beli masyarakat, terutama masyarakat yang kurang mampu,” tegas Rusli.

Ia memperkirakan fluktuasi harga komoditas kebutuhan pokok akan terjadi hingga tiga hari setelah perayaan Idul Adha 1438 Hijiriyah. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.