Harga Elpiji Tiga Kilogram di Penajam Tembus Rp27.000

Ari. B

Elpiji Bersubsidi Langka.

Penajam, helloborneo.com – Harga isi ulang elpiji ukuran tiga kilogram di tingkat pengecer di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencapai Rp27.000 jauh melambung dari harga eceren tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah kabupaten yakni Rp20.000 per tabung.

Seorang warga Kecamatan Penajam, Ari Wardana saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Sabtu, menyatakan kesulitan mencari isi ulang elpiji tiga kilogram dan menduga diduga elpiji tiga kilogram kembali mengalami kelangkaan.

Persediaan elpiji bersubsidi yang dikenal dengan tabung gas melon tersebut diduga kembali langka di sejumlah agen dan pangkalan di wilyah Penajam Paser Utara. Kelangkaan itu sering terjadi sehingga masyarakat berharap instansi terkait meningkatkan pengawasan di tingkat agen dan pangkalan.

Kendati elpiji tiga kilogram itu masih bisa didapatkan di tingkat pengecer, seperti warung dan toko lainnya namun harganya melambung hingga Rp27.000 per tabung.

“Saya membeli isi ulang elpiji 3 kilogram Rp27.000 dan ditempat lain ada juga yang menjual seharga Rp25.000 per tabung,” ungkap Ari Wardana.

Salam, warga Kecamatan Penajam lainnya menimpali, harga elpiji tiga kilogram tidak sesusi dengan HET yang sudah ditetapkan pemerintah kabupaten sebab ada yang menjual Rp25.000 dan di beberapa tempat harganya Rp27.000 per tabung.

Harga elpiji bersubsidi tersebut jauh lebih mahal dibanding HET (harga eceran tertinggi) yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan diberlakukan sejak 1 Januari 2015.

Sementara, seorang penjual makanan di Kilometer 8 Kecamatan Penajam, Hadi juga mengaku kelangkaan elpiji tiga kilogram sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

Di wilayah Penajam hingga Petung menurut ia, sangat sulit mencari elpiji tiga kliogram tersebut, kalaupun ada harganya sudah melonjak.

“Biasanya saya beli elpiji 3 kilogram di pengecer hanya Rp22.000 tetapi sekarang sudah Rp25.000, bahkan ada pengecer yang menjual dengan harga Rp27.000 per tabung,” ucap Hadi.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Rusli, saat dihubungi terpisah menyatakan, sudah menerima laporan dari masyarakat terkait kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi.

Ia menduga ada pangkalan atau agen yang bermain dengan menyebar elpiji tiga kilogram ke warung, toko serta mini market, dan instansi tidak segan-segan mengeluarkan sanksi bagi agen atau pangkalan yang terbukti melakukan pelanggaran dengan menjual elpiji tidak seseuai ketentuan.

“Kami akan lakukan inspeksi ke lapangan untuk memperoleh data dan masukan dari setiap agen atau pangkalan elpiji karena HET ditetapkan sebesar Rp20.000 per tabung. Sebenarnya, warung, toko dan mini market tidak boleh menjual elpiji karena tidak memiliki izin,” tambah Rusli. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.