Peningkatan Jalan Trans Kalimantan Penajam Rp60 Miliar

Bagus Purwa

Kepala Bagian Pembangunan Setkab PPU, Nicko Herlambang.

Penajam, helloborneo.com – Peningkatan jalan trans Kalimantan di wilayah Kelurahan Petung dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tersedia anggaran  Rp60 miliar, kata Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten setempat, Nicko Herlambang.

“Kegiatan peningkatan empat titik ruas jalan trans Kalimantan di wilayah Kelurahan Petung dan Kecamatan Sepaku tersebut saat ini dalam proses lelang di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” ucap Nicko Herlambang ketika ditemui helloborneo.com di Penajam.

Anggaran untuk biaya peningkatan jalan tersebut menurut dia, lebih kurang Rp60 miliar, yang bersumber dari APBD 2018 Kaltim sekitar Rp50 miliar dan dari dana alokasi khusus (DAK) sekisar Rp10 miliar.

“Dari hasil konsultasi dengan Pemprov Kaltim, peningkatan jalan negara itu akan dilakukan terutama di wilayah yang paling parah kerusakannya,” jelas Nicko Herlambang.

Selama lima tahun terakhir lanjut Nicko Herlambang, anggaran yang digunakan untuk melakukan peningkatan jalan trans Kalimantan di wilayah Kelurahan Petung dan Kecamatan Sepaku mencapai lebih kurang Rp250 miliar.

Ia menjelaskan, titik kerusakan di jalan trans Kalimantan itu cukup panjang, sehingga perbaikan tidak dapat dilakukan secara keseluruhan.

“Anggaran biaya perbaikan jalan provinsi di wilayah Petung dan Sepaku secara keseluruhan diperkirakan sekitar Rp1 sampai Rp1,5 triliun,” ujar Nicko Herlambang.

Jalan trans Kalimantan di wilayah Kelurahan Petung dan Kecamatan Sepaku tersebut akan dilakukan peningkatan dengan menggunakan material beton (rigid beton).

Peningkatan jalan akan dilakukan mulai kilometer 38 menuju Semoi Sepaku, selanjutnya Semoi Sepaku menuju simpang Silkar Petung.

Kondisi jalan trans Kalimantan tersebut semakin memprihatinkan, hampir di sepanjang jalan berlubang dengan diameter cukup lebar, sehingga kerap menimbulkan kecelakaan bagi pengendara sepeda motor, terutama pada malam hari.

Jalan raya yang rusak itu juga meresahkan warga sekitar akibat debu beterbangan ke rumah-rumah pada saat tidak turun hujan, yang rawan menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan.

Sedangkan pada musim hujan, kondisi jalan trans Kalimantan tersebut semakin parah dan rawan kecelakaan, karena seluruh lubang jalan tergenangi air dan menjadi licin. (bp/hb/Adv)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.