Anggaran Pembangunan Prasarana Pendidikan Penajam Rp10 Miliar

Bagus Purwa

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten PPU, Marjani.

Penajam, helloborneo.com – Anggaran pembangunan prasarana atau penunjang utama terselenggaranya pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama pada 2019 lebih kurang Rp10 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara, Marjani saat ditemui helloborneo.com, Senin, mengungkapkan, sampai saat ini sarana prasarana pendidikan masih kekurangan 57 ruang kelas untuk proses belajar mengajar.

“Untuk Taman Kanak-Kanak (TK) masih kekurangan dua ruang kelas, Sekolah Dasar (SD) 46 ruang kelas, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih kekurangan sembilan ruang kelas,” ungkapnya.

Kekurangan ruang kelas tersebut belum termasuk kekurangan perpustakaan dan laboratorium sebagai penunjang atau pendukung pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar tersebut menjadi syarat minimal bagi sekolah untuk bisa menyandang status akreditasi.

“Pada 2019, Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara mendapatkan anggaran sekitar Rp10 miliar untuk pembangunan prasarana pendidikan, termasuk pembangunan ruang kelas baru,” kata Marjani.

“Pembangunan ruang kelas baru itu akan dibangun di sembilan SD dan satu SMP, dan terbanyak di SD yang berada di wilayah Kecamatan Penajam,” ujarnya.

Di wilayah Kecamatan Penajam lanjut Marjani, ada sebanyak lima SD, kemudian di Kecamatan Babulu tiga SD dan satu SD di wilayah Kecamatan Sepaku.

“Satu SMP yang masuk dalam kegiatan pembangunan prasarana pendidikan 2019 yakni, SMP 17 di wilayah Kecamatan Babulu,” ucapnya.

Marjani berharap pemenuhan kekurangan prasarana pendidikan, termasuk ruang kelas baru tersebut dapat segera teratasi, sehingga tercapai standar pelayanan minimum bagi anak-anak di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara juga masih membutuhkan meubel atau perabotan seperti meja dan bangku, untuk memenuhi kebutuhan sejumlah sekolah di daerah setempat. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.