Ari B

Kepala Bidang dan Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurbayah.
Penajam, helloborneo.com – Sedikitnya 211 calon keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial Program Keluarga Harapan atau PKH di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengundurkan diri atau tidak mau menerima bantuan dari pemerintah pusat tersebut.
“Ratusan KPM PKH mendadak mundur dan tidak mau menerima bantuan pemerintah pusat itu,” kata Kepala Bidang dan Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurbayah ketika ditemui helloborneo.com, Kamis.
Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara mulai memasang tanda atau labeling berupa stiker bertuliskan keluarga tidak mampu di setiap rumah KPM PKH.
Terdata 211 kepala keluarga menurut Nurbayah, menyatakan mundur dan menolak menerima bantuan sosial melalui program keluarga harapan tersebut.
Alasan kepala keluarga yang mengundurkan diri dan tidak mau menerima bantuan sosial program keluarga harapan itu lanjut ia, sangat beragam.
“Ada yang merasa sudah menjadi keluarga mampu, dan ada juga yang malu rumahnya dipasangi stiker bertuliskan keluarga tidak mampu,” ungkap Nurbayah.
Awalnya KPM bantuan sosial di Kabupaten Penajam Paser Utara melalui PKH yang digulirkan Kementerian Sosial berjumlah 5.624 kepala keluarga.
Namun setelah dilakukan pemasangan tanda berupa stiker bertuliskan keluarga tidak mampu di setiap rumah KPM jelas Nurbayah, jumlah KPM berkurang menjadi 5.413 kepala keluarga.
“Saat ini pemasangan stiker bertuliskan keluarga tidak mampu dilakukan di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru,” ujarnya.
Pemasangan stiker bertuliskan keluarga tidak mampu tersebut tegas Nurbayah, agar pengentasan kemiskinan di Kabupaten Penajam Paser Utara tidak salah sasaran.
PKH sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga kurang mampu yang ditetapkan sebagai KPM PKH. (bp/hb)