
Ari B
Penajam, helloborneo.com – Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masih terpantau tinggi akibat terdampak wabah virus corona (COVID-19) yang menyebar di Wuhan, China dan secara cepat menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Kepala Seksi Bina Pasar dan Distribusi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Marlina saat ditemui helloborneo.com, Selasa mengungkapkan, berdasarkan pantauan tingginya harga bawang putih dipengaruhi persediaan distributor terbatas.
“Harga bawang putih masih cukup tinggi disebabkan terbatasnya persediaan di tingkat agen maupun pedagang karena pasokan bawang putih yang berkurang,” ujarnya.
Pasokan bawang putih yang diimpor dari Negara China berkurang lanjut Marlina, sehingga pedagang hanya menjual pasokan yang ada.
Sebagian besar persediaan bawang putih merupakan impor dari China, dengan adanya wabah virus COVID-19 menurut dia, ada pengaturan kebijakan impor dari Kementerian.
“Impor bawang putih dari China masih dihentikan akibat virus corona, dan diprediksi harga bawang putih tetap bertahan tinggi sampai awal bulan puasa,” ucap Marlina.
Ia berharap harga bawang putih kembali stabil karena masyarakat yang dirugikan jika harga jual bawang putih cukup tinggi.
Sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara mengatakan, sebelumnya harga bawang putih dijual dengan harga Rp28.000 sampai Rp30.000 per kilogram, dan saat ini bawang putih dijual dengan harga Rp40.000 per kilogram
Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai berangsur normal sekitar Rp35.000 per kilogram, cabai dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram.
“Kami sudah melakukan pengecekan harga di sejumlah pasar tradisional, memang harga bawang putih masih tinggi Rp40.000 per kilogram, sedangkan harga komoditas lainnya tergolong normal,” jelas Marlina.
“Bawang putih salah satu bumbu masak utama, sehingga berapapun harganya masih dibeli oleh masyarakat,” tambahnya. (bp/hb)