Ari B
Penajam, helloborneo.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengingkatkan masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena berpotensi menimbulkan kebakaran yang lebih luas, terutama pada saat musim kemarau.
“Diprediksi pertengahan Maret 2020 mulai memasuki musim kemarau,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila ketika ditemui helloborneo.com, Jumat.
Bahkan diprediksi hari tanpa hujan pada tahun ini (2020) lebih panjang dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Dasarian atau satuan waktu meteorologi untuk Kabupaten Penajam Paser Utara jelas Nurlaila, saat ini sudah berada di bawah 50 milimeter.
“Artinya hari tanpa hujan bakal lebih banyak dibanding hari dengan hujan,” ucapnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG lanjut Nurlalia, memprediksi puncak hujan terjadi sampai awal Maret 2020.
“Dasarian kedua 11 sampai 20 Maret 2020, diprediksi BMKG secara umum puncak hujan sampai Maret 2020,” katanya.
“Dasarian kedua untuk Penajam Paser Utara sudah di bawah 50 milimeter, jadi cuaca panas lebih banyak dibanding hujan,” tambah Nurlaila.
Ia menimpali lagi, potensi musim kemarau pada tahun ini (2020) lebih panjang dibanding pada 2019 yang hanya tiga bulan.
Mengantisipasi musim kemarau tersebut tegasnya, masyarakat dan perusahaan jangan membuka lahan dengan cara dibakar untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Nurlaila menyarankan warga yang ingin melakukan pembukaan lahan terlebih dahulu melapor kepada pemerintahan desa atau kelurahan setempat, sebab pembakaran lahan dampaknya cukup luas termasuk merusak lingkungan dan ekosistem hewan di sekitar. (bp/hb)