Ari B
Penajam, helloborneo.com – Petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menggunakan jas hujan sebagai pengganti ADP (alat pelindung diri) saat bertugas di tengah mewabahnya Virus Corona jenis baru penyebab COVID-19.
“Petugas medis di luar tim penanganan COVID-19 masih menggunakan jas hujan sebagai alat pelindung diri saat bertugas memeriksa pasien di ruang rawat jalan,” ungkap Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung Jense Grace Makisurat ketika ditemui helloborneo.com, Senin.
Penggunaan jas hujan dilakukan para petugas medis di ruang rawat jalan tersebut, karena jas hujan dianggap aman tidak ada pori-pori dan tidak tembus.
Tim medis pelayan pasien rawat jalan yang seharusnya juga menggunakan APD menurut Grace Makisurat, hanya menggunakan jas hujan untuk meminimalisir berbagai jenis virus atau kuman lainnya.
Penggunaan jas hujan oleh petugas medis di ruang rawat jalan tersebut karena persedaiaan baju khusus pelindung diri yang dimiliki RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara masih sangat terbatas.
Persediaan baju khusus pelindung diri yang dimiliki RSUD Ratu Aji Putri Botung dari bantuan pemerintah pusat dan dari seseorang warga Indonesia yang tinggal di negara Qatar disiapkan untuk petugas medis yang menangani pasien COVID-19.
Penanganan satu pasien COVID-19 jelas Grace Makisurat , bisa menghabiskan 13 lembar baju khusus pelindung diri dalam satu hari, sedangkan ADP yang tersedia saat ini sangat terbatas.
“Baju khusus pelindung diri yang tersedia saat ini hanya sekitar 99 lembar, ADP itu bisa untuk empat penanganan pasien COVID-19 maksimal untuk perawatan selama tiga hari,” ujarnya.
“Jadi ADP bantuan yang ada saat ini akan dikhususkan untuk petugas medis yang menangani pasien COVID-19 di ruang observasi dan isolasi,” ucap Grace Makisurat.
RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini juga masih kekurangan masker untuk para petugas medis karena pesanan dari luar daerah belum kunjung tiba.
“Petugas medis juga butuh masker. Kami sudah memesan masker dari luar daerah tapi belum tiba, jadi persediaan masker saat ini masih minim,” kata Grace Makisurat. (bp/hb)