Ari B
Penajam, helloborneo.com – Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengalami kenaikan dikarenakan persediaan semakin menipis, kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan atau Dikukmperindag setempat Muhammad Sukadi Kuncoro.
“Dari hasil pantauan sejumlah harga komoditas kebutuhan bahan pokok hingga akhir Maret 2020 mengalami kenaikan cukup signifikan,” ujar Kuncoro ketika ditemui helloborneo.com, Rabu.
Harga gula pasir menurut dia, mengalami kenaikan, di mana harga gula pasir terpantau antara Rp18.000 sampai Rp19.000 per kilogram.
Sebelumnya gula pasir dijual dengan harga berkisar Rp15.000 sampai Rp16.000 per kilogram, kenaikan tersebut dipengaruhi persediaan yang semakin langka atau menipis, sementara permintaan meningkat.
Persediaan gula pasir di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) jelas Kuncoro, saat ini masih dalam proses impor, sehingga memicu kenaikan harga gula pasir dibandingkan sebelumnya.
Harga cabai dan bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara terpantau juga mengalami kenaikan karena pasokan tidak ada penambahan.
“Sebelumnya harga cabai Rp35.000 per kilogram dan saat ini pedagang menjual cabai dengan harga Rp50.000 per kilogram,” kata Kuncoro.
Sedangkan harga bawang putih lanjut ia, saat ini Rp44.000 per kilogram yang sebelumnya dijual pedagang dengan harga Rp40.000 per kilogram.
Sementara untuk komoditas minyak goreng di Kabupaten Penajam Paser Utara aman tidak ada kenaikan harga, karena persediaan minyak goreng masih banyak.
“Kenaikan harga sejumlah komoditas kebutuhan bahan pokok itu dipicu jumlah permintaan tidak sebanding dengan persediaan yang ada saat ini,” ucap Kuncoro.
“Kenaikan harga kebutuhan pokok merupakan hukum pasar kalau persediaan barangnya menipis pasti ada kenaikan harga,” tambahnya. (bp/hb)