Ari B
Penajam, helloborneo.com – Para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, disarankan menanam palawija selain padi selama musim kemarau panjang yang diprediksi terjadi akhir Juli hingga Oktober 2020.
“Kami sarankan petani juga tanam palawija selama kemarau panjang,” ujar Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Sujiati ketika ditemui helloborneo.com, Senin.
Ia mengingatkan, jika petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau berpotensi mengalami gagal panen atau produksi padi tidak akan bagus.
Mayoritas lahan persawahan di wilayah Penajam Paser Utara lanjut Sujiati, masih tadah hujan, sehingga saat musim kemarau kekurangan air untuk mengairi sawah para petani.
Palawija tersebut jelasnya, merupakan tanaman kedua atau tanaman untuk hasil panen kedua para petani di samping padi.
Jenis palawija yang bisa ditanam sebagai tanaman kedua selain padi itu seperti umbi-umbian atau kacang-kacangan yang dipastikan lebih tahan terhadap cuaca panas.
Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara juga diminta lebih gencar memberikan penyuluhan dan pendidikan kapada masyarakat agar bisa menanam varietas di lahan kering.
“Sebenarnya panen padi cukup dua kali. Jadi tiga kali panen, dua kali panen padi dan satu kali panen palawija seperti jagung atau kedelai,” ucap Sujiati.
“Penanaman varietas di lahan kering agar kegiatan alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit dapat lebih ditekan,” tambah politikus Partai Gerindra tersebut.
Sujiati menilai untuk mensiasati tidak adanya air untuk pengairan lahan persawahan selama kemarau panjang dengan melakukan penanaman palawija yang tahan cuaca panas.
Ia mencontohkan saat musim kemarau panjang lahan miliknya ditanami ubi rambat dan hasilnya lumayan untuk membantu menambah penghasilan. (bp/hb)