Bontang, helloborneo.com – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menegaskan tingginya kasus positif yang ditemukan di Kota Bontang masih dibawah rasio nol persen, mengingat saat ini Pemkot Bontang tengah gencar menggelar tes antigen dan antibodi secara masif.
“Sampai saat sudah mencapai 25.323 tes yang dilakukan.Dengan jumlah kasus positif di Bontang yang dilaporkan sebanyak 226 kasus, artinya rasio kasus positif yang ditemukan masih dibwah nol persen atau 0,89 persen,” terang Neni, Senin (24/8/2020) lalu.
Neni mengklaim sejak ditemukan kasus positif di perusahaan pihaknya telah melakukan swap hingga 6 ribu orang dan masih menunggu sekitar 2 ribu lagi.
“Kalau biaya swap itu Rp1 juta, maka dana yang sudah dikeluarkan perusahaan mencapai Rp9 miliar,” bebernya.
Neni pun meyakini bila di daerah lain, melakukan rapid antigen dan antibodi secara massal, maka pasti akan ditemukan kasus yang tinggi.
“Kami melakukan tes ini secara massal, karena kami tak ingin virus ini menularkan lagi ke warga yang lain. Karena penularan covid ini sangat cepat. Satu-satunya cara yang kita bisa dilakukan dalam kondisi new normal ini tertib pakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” jelas Neni.
Ditambahkan oleh Juru Bicara Tim Gugus Covid 19 Kota Bontang, Adi Permana, penambahan 47 kasus pada Senin (24/8) tersebut berasal dari klaster PKT dengan kodefikasi kasus BTG180 sampai kasus BTG226.
“Sehingga total sampai hari ini sebanyak 226 kasus dengan rincian kluster PKT sebanyak 167 kasus, klaster HOP 13 kasus, klaster Berbas Pantai 5 kasus, dan non klaster 41 kasus,” ucap Adi.
Kemudian yang dirawat atau diisolasi intensif di rumah sakit sebanyak 29 pasien, karantina mandiri di rumah atau yang disiapkan perusahaan sebanyak 106 kasus. Sedangkan yang selesai perawatan dan sembuh sebanyak 91 kasus.
Selain itu, Pemeriksaaan PCR Gugus Covid sebanyak 630 orang dan PCR dari perusahaan PKT sebanyak 6.105 orang. Jadi untuk total rapid antigen dan antibodi yang sudah dilakukan sebanyak 25.323 tes. (/sop/hb)