Yor RMS

Balikpapan, helloborneo.com – Dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang tengah ditangani Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) kota Balikpapan akhirnya dilaporkan kepada Kepolisian Daerah Kalimantan Timur atau Polda Kaltim.
Pantuan helloborneo.com di Balikpapan, Rabu, sejumlah orang tua korban mendatangi gedung Polda Kaltim melaporkan dugaan kejahatan seksual tersebut.
Informasi yang diperoleh korban juga turut hadir dalam pelaporan itu yang masing-masing didampingi oleh orang tuanya, pengacara dari UPTD PPA, psikolog serta pekerja sosial.
“Kami bersama korban dan orang tua korban sedang melaporkan kejadian itu ke Polda Kaltim,” ujar Konselor Hukum UPTD PPA Kota Balikpapan Muhammad Hilal membenarkan ketika dikonfirmasi.
Para orang tua memutuskan untuk melapor ke kepolisian mendapat pendampingan hukum dari Konselor Hukum UPTD PPA Kota Balikpapan Muhammad Hilal.
“Sudah ada dua orang korban yang melapor. Kami laporan di SPKT kemudian ke Renakta dan divisum. untuk proses selanjutnya, kami tunggu dari Renakta,” jelasnya.
Namun, Muhammad Hilal enggan membeber idendtias terlapor karena belum ditetapkan sebagai tersangka. Diharapkan laporan bisa diproses secapatnya.
Orang tua korban memberi keterangan di ruang pengaduan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) sebelum akhirnya diiminta keterangan lagi di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Subdit Renakta) perihal kejadian yang dialami anaknya.
Salah satu orang tua korban mengaku perbuatan tidak senonoh yang dialami oleh putrinya terjadi saat menimba ilmu di sebuah lembaga pendidikan berbasis agama di wilayah Balikpapan Utara.
Tindakan tidak senonoh terhadap putrinya itu menurut dia, dilakukan oleh salah seorang oknum pengasuh di lembaga tersebut.
Aksi bejat oknum pengasuh itu baru diketahui setelah ada korban mengaku ketakutan setelah dicabuli oleh oknum pengasuh. Ada sembilan anak yang mengaku dengan orang tuanya menjadi korban pencabulan.
Setelah perbuatan tercela tersebut terbongkar oknum pengasuh itu mengundurkan diri, dan sempat meminta kepada orang tua korban untuk tidak memperpanjang masalah karena bisa membuat hancur keluarganya.
“Pelaku, juga sempat mengumpulkan anak-anak mengaku difitnah. Kami kaget fitnah apa yang dimaksud, bukannya dia sudah mengakui sendiri perbuatannya lalu mengundurkan diri,” kata orang tua korban dengan nada kesal. (bp/hb)