ES Yulianto
Penajam, helloborneo.com – Penerapan makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), harus semakin giat untuk ditingkatkan.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten PPU, Satriyani Sirajuddin Hamdam, mengaku telah berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat melaui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kabupaten PPU.
“Kadang menyampaikan di posyandu pentingnya pengetahuan b2sa mulai dari gadis kemudian menjadi seorang ibu,” kata Satriyani Sirajuddin Hamdam, kamis (24/11).
Dirinya menggunakan Posyandu sebagai sarana untuk memberikan pemahaman B2SA. Posyandu dianggap menjadi wadah berkumpulnya ibu-ibu, dimana urusan dapur didominasi oleh kaum hawa ini.
“Makanya saya mengawali dari posyandu karena diposyandu tempat berkumpul ibu ibu. Bahwa memang harus dilaksanakan itu,” ucapnya.
Menurutnya jumlah angka stunting di Kabupaten PPU saat ini berpotensi disebabkan oleh sajian makanan yang tidak mengikuti B2SA. Hal itu pun membuat jumlah kasus stunting mengalami penambahan.
“Angka stunting kita tinggi bisa jadi itu imbas dari tidak beragam bergisi seimbang dan amannya itu makanan yang disajikan, makanya angka stunting ini semakin hari semakin bertambah,” ujarnya. (adv/log)