817,9 Hektar Lahan Warga Sepaku Dibebaskan untuk IKN Indonesia Baru

NB Purwaniawan

Lokasi Ibu Kota Negara Baru. (Ist)
Lokasi Ibu Kota Negara Baru. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Sedikitnya 817,9 hektar lahan warga Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, bakal dibebaskan untuk membangun infrastruktur pendukung Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru bernama Nusantara.

Lahan warga masuk KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan) IKN Nusantara untuk pembangunan infrastruktur pendukung sekitar 817,9 hektar, menurut Pelaksana tugas Camat Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Adi Kustaman di Penajam, Kamis, akan dibebaskan secara bertahap.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mengumumkan Penlok (penetapan lokasi) pembangunan infrastruktur IKN Indonesia baru pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara untuk tahap pertama.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Tim Persiapan Pengadaan Tanah mengeluarkan surat pengumuman Penlok pembangunan infrastruktur IKN Nusantara tahap pertama dengan Nomor 590/129/SEK/TP2T/KALTIM pada 11 November 2022.

Tim Persiapan Pengadaan Tanah melakukan pendataan dan pencatatan terhadap lahan warga yang masuk penetapan lokasi pembangunan infrastruktur IKN Indonesia baru tahap pertama tersebut.

Luas lahan warga Kecamatan Sepaku yang bakal dibebaskan pada tahap pertama lebih kurang 345,82 hektare yang berada di Desa Bumi Harapan dan Desa Bukit Raya.

“Penlok tahap pertama telah diumumkan dan warga diberi waktu sanggahan selama 14 hari,” kata dia.

Pembebasan lahan warga di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara yang ditetapkan masuk KIPP IKN Nusantara oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, bakal dilakukan secara bertahap.

Penetapan lokasi lahan warga Kecamatan Sepaku yang masuk KIPP IKN Indonesia baru, jelas Adi Kustaman, akan diumumkan setelah didata dan dicatat Tim Persiapan Pengadaan Tanah. (log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.