Penajam, helloborneo.com – Audiensi Universitas Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda yang dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd beserta rombongan di sambut hangat Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Ir. H. Hamdam didampingi oleh Sekretaris Daerah Drs. H. Tohar, MM, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daera (BKAD) Kab. PPU, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Kepala Kementerian Agama PPU (Kemenag), Ketua MUI Kab. PPU di Ruang Kerja Hamdam, Senin (16/01/2023).
Audiensi tersebut dalam rangka rencana pembangunan kampus UINSI di lokasi IKN. Yang terlebih dahulu pernah menemui Bupati sebelumnya yaitu AGM, sehingga proses kelanjutannya masih belum diketahui sudah sejauh mana dilakukan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya.
Maka dari itu pihak UINSI menemui Kembali Bupati PPU. Agar proses ke depannya tentang rencana pembangunan kampus UINSI dapat segera dilaksanakan.
Mengawali pembicaraan ini Mukhamad Ilyasin dengan kerendahan hati mengucapkan “Bismillah dengan kedatangan kami ini mudah-mudahan mendapat barokah menyempurnakan niat kami dan semakin bersemangat karena PPU sebagai penyangga IKN”.
“Pada tahun 2001 kampus kami Sudan berstatus sehingga prodi-prodi yang umum sudah mulai ada lebih dahulu, matematika juga sudah ada, ke depan nya perlahan-lahan mulai dari program S1, S2, S3,” jelas Mukhamad Ilyasin.
Berharap nanti untuk percepatan di wilayah program S2 dan juga percepatan SDM itu bekerja sama dengan salah satu yayasan bisa dilakukan jadinya tadi itu cuma embrionya,” terangnya.
“Kami inginkan izin yang penting karena status kampus kami sudah Negeri dari pihak yang punya tempat bisa langsung lebih cepat karena Bupati sebelumnya memberikan kami sekitar 42 hektar tanah untuk pembangunan kampus UINSI,” ungkap Ilyasin.
Hamdam juga menyampaikan bahwa sampai sejauh ini juga “kami tidak tahu sampai di mana proses selanjutnya karena informasi tersebut tidak sampai ke kami pada saat itu”.
“Kami akan berusaha membantu terkait rencana pembangunan kampus UINSI tersebut tapi kami tidak menjanjikan lokasi itu ada karena membutuhkan proses dan diperlukan regulasi yang tepat. Kami akan mengkaji ulang tentang rencana tersebut,” tegas Hamdam.
“Apresiasi dan ucapan terima kasih juga atas kunjungan audiensi ini yang di tandai dengan pemberian cinderamata dari kedua pihak semoga ada titik temu yang membuah kan hasil sesuai yang di harapkan”, tutup nya. (adv/log)