Lahirkan SDM Berkualitas untuk Pembangunan IKN, Dibutuhkan Gotong Royong Perguruan Tinggi

Rio Taufiq Adam

Pembekalan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PII. (Ist)
Pembekalan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PII. (Ist)

Balikpapan, helloborneo.com – Keterlibatan berbagai pihak dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sangat dibutuhkan. Tak hanya pembangunan infrastruktur, peningkatkan sumber daya manusia juga wajib diperhatikan.

Kualitas SDM ini, sangat diperhatikan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Dalam sesi pembekalan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PII yang berlangsung di Hotel Novotel Balikpapan, Jumat (20/1) juga membahas pentingnya pembangunan kualitas SDM dalam menyambut IKN Nusantara.

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng. menjadi narasumber dalam pembahasan mengenai peningkatan kualitas SDM tersebut.

Selaku moderator, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP menjelaskan, Prof Nizam adalah “bapak” yang menaungi profesi insinyur. Terutama ketika membahas Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran, profesor adalah pihak yang diajak untuk bekerja sama.

Dalam sesi tersebut, Hetifah menerangkan, apa saja tantangan dalam membangun kualitas SDM, terutama keinsinyuran di Indonesia. Terutama dalam proses pembangunan IKN Nusantara.

Prof Nizam menerangkan, Apalagi, kini persoalan yang dihadapi masyarakat semakin beragam. Sehingga dibutuhkan kompetensi yang lebih banyak. Terutama insinyur yang wajib kuat sains dan matematika, sehingga analisa berpikirnya kokoh.

Tapi karena tuntutan zaman, seorang insinyur ujar dia, juga harus memahami politik, sosiologi, ekonomi, dan komunikasi adalah kebutuhan yang konkret. Karena ketika di lapangan, seorang insinyur harus paham politik, dan sosial budaya di masyarakat.

Terlebih ketika kita ingin menjadikan IKN, sebagai kota yang hijau ramah lingkungan, dan cerdas. Dibutuhkan peningkatan SDM dan inovasi.

Peningkatan SDM tersebut harus dilakukan secara gotong royong. “Dukungan untuk pengembangan IKN, kita keroyokin bersama, terutama perguruan tinggi di Pulau Kalimantan. Karena IKN tidak hanya sekadar pembangunan kota. Tapi juga pembangunan sumber daya manusia, kesehatan, pertanian, dan lain-lainnya, yang membutuhkan kerja gotong royong,” ujar dia.

Dalam sesi tanya jawab, Rektor Universitas Kutai Kartanegara, Prof. Ir. Dr. Ince Raden, M.P bertanya mengenai dukungan terhadap perguruan tinggi swasta di Kaltim, terutama fasilitas yang mendorong program-program keinsinyuran atau eksakta. Sehingga PTS di Bumi Etam, juga mendapat kesempatan dalam pengembangan SDM menyambut IKN.

Menjawab pertanyaan tersebut, Prof Nizam menerangkan, di Kaltim ada 78 perguruan tinggi. Detilnya 7 PTN, 70 PTS, dan 1 Kedinasan. Sebenarnya dari sisi jumlah sudah sangat banyak. Tinggal bagaimana, kemudian meningkatkan kualitas sehingga tidak hanya bersaing di level nasional, tapi juga dunia.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan SDM di IKN, dibutuhkan kolaborasi dan memanfaatkan jaringan perguruan tinggi yang sudah ada, baik negeri maupun swasta di Kaltim, termasuk perguruan tinggi dunia.

Itu menjadi sangat penting, untuk mendukung enam bidang pembangunan di IKN. Yakni, teknologi bersih, pertanian yang terintegrasi, ekowisata dan energi terbarukan, ini bidang atau fokus utama yang harus didorong, untuk melahirkan talenta untuk memenuhi kebutuhan IKN. (*/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.