Gerakan Pangan Murah Menanggulangi Inflasi di Kabupaten PPU

Warga Kabupaten PPU Serbu Gerakan Pangan Murah. (Ist)
Warga Kabupaten PPU Serbu Gerakan Pangan Murah. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menanggulangi potensi inflasi yang rawan terjadi. 

Kepala DKP PPU Mulyono mengatakan, GPM upaya Pemkab PPU dalam menanggulangi inflasi yang kerap terjadi menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah. Karena, fenomena inflasi sangat mempengaruhi harga dari komoditas bahan pokok di pasaran. 

“Sebelum Ramadan (sudah) kita lakukan di Kecamatan Waru yang dilaunching oleh Pak Pj Bupati,” kata Mulyono ketika meninjau GPM yang di kantor DKP, Kabupaten PPU, Rabu (27/3/2024). 

Gerakan Pangan Murah yang dilakukan saat ini, lanjutnya, menyediakan bahan pokok, seperti beras, gula, minyak, tepung, dan lainnya. Selain itu, terdapat pula telur, daging, bawang merah, kacang tanah, cabai, sayuran, gula merah dan bahan penunjang keperluan ramadhan serta lebaran, seperti sirup, kurma, sunlight, dan sebagainya.

Dia menyebut kegiatan serupa akan terus dicanangkan di tahun depan. DKP PPU, ungkapnya, juga mengajukan rencana pengadaan outlet pada tahun 2025 untuk menjual bahan pangan dengan harga lebih murah dari harga pasar.

“Kami berusaha mengusulkan membuat outlet atau pasar penyeimbang atau toko penyeimbang. Jadi nanti dengan adanya outlet atau toko penyeimbang itu, kemungkinan besar ya bisa menekan harga-harga sembilan bahan pokok,” ucapnya.

Warga PPU Eva asal Desa Girimukti saat diwawancara menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Dia berbelanja bahan pokok untuk keperluannya di rumah. Dia mendapat informasi penyelenggaraan kegiatan melalui media grup WA warga desa dan PKK. Dia berharap kegiatan ini dapat sering dilakukan karena harganya yang lebih murah dari harga pasaran. (adv/kmf/log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.