
Jakarta, helloborneo.com – PT Pos Indonesia (PosIND) harus terus melakukan percepatan transfomasi dan inovasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan dengan memanfaatkan teknologi logistik terkini guna menghadapi tantangan global di sektor pos dan logistik.
Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait acara Peresmian Sentral Pengolahan Pos (SPP) dan Peluncuran Digitalisasi serta Otomasi PT Pos Indonesia di Jakarta.
“PT Pos Indonesia diharapkan terus bertransformasi dan berinovasi untuk menghadapi tantangan global dengan memaksimalkan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi dan kemajuan teknologi,” kata Menkominfo.
Budi Arie berharap, kemajuan, terobosan, dan inovasi PosIND dapat meningkatkan daya saing serta menjadikan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bertransformasi dan eksis di segala zaman.
“Digitalisasi dan otomatisasi dalam meningkatkan daya saing sektor ini melalui pemanfaatan teknologi Robotic RFID (Radio Frequency Identification) merupakan contoh nyata dari upaya PT Pos Indonesia untuk memperkuat posisinya di sektor pengiriman,” tuturnya.
Menurut Budi Arie, transformasi digital kini menjadi pilar utama dalam pengembangan berbagai sektor, termasuk industri pos dan logistik.
Digitalisasi berbagai inovasi produk PT Pos Indonesia diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.
“Hal ini akan terwujud melalui perbaikan pada 744 layanan pos yang ada di seluruh Indonesia, termasuk dengan sistem tracking,” kata dia.
Sektor logistik, perhubungan, dan pos, lanjut Menkominfo, adalah bagian penting dalam transformasi digital yang harus mendapat perhatian khusus.
Oleh karena itu, dia mendorong pemanfaatan teknologi terkini seperti Artificial Intelligence (AI) dan memperhatikan empat isu utama teknologi digital.
“Selain AI, ada empat isu utama teknologi digital yang perlu diperhatikan; big data analytics, Internet of Things (IoT), dan blockchain. Ini semua akan menjadi pekerjaan rumah bagi PT Pos Indonesia untuk menghadapi tantangan ke depan,” pungkas Budi Arie Setiadi.
Turut hadir dalam peresmian itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo Wayan Tony Supriyanto, Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Kominfo Gunawan Hutagalung, Staf Khusus Menteri Kominfo Sarwoto, Direktur Pengundangan Penerjemahan dan Publikasi Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM Alpius Sarumaha, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, serta Komisaris Independen PT Pos Indonesia Fauzi Baadilla. (ip/log)