Tahanan Kabur di Nipah-nipah, Polres PPU Berhasil Tangkap Empat Pelaku

Edy Suratman Yulianto

Ilustrasi Tahanan Polisi. (Ist)
Ilustrasi Tahanan Polisi. (Ist)

Penajam, helloborneo.com – Lurah Kelurahan Nipah-nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Saryadi, mengonfirmasi bahwa telah terjadi insiden pelarian tahanan dari Polres PPU.

Menurut informasi yang beredar, kaburnya tahanan tersebut diperkirakan terjadi di wilayah Nipah-nipah, mengingat lokasi Polres PPU yang berada di daerah yang sama.

Saryadi menyebutkan bahwa saat ini tim kepolisian sedang melakukan pencarian terhadap tahanan yang masih buron.

“Tadi saya bertemu dengan tim Polres yang sedang melakukan patroli. Dari informasi yang didapat, empat orang sudah berhasil ditangkap, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian,” ungkapnya.

Dalam upaya menjaga keamanan, Saryadi telah menginstruksikan kepada warga melalui grup kelurahan dan RT se-Nipah-nipah untuk tetap waspada terhadap orang-orang yang tidak dikenal.

“Kami meminta warga untuk melapor jika melihat orang baru di sekitar mereka, sebagai langkah pencegahan,” tambahnya.

Namun, Saryadi mengakui bahwa pihaknya belum mendapatkan data lengkap mengenai identitas dan ciri-ciri tahanan yang melarikan diri. Sedangkan beredar informasi dari 7 tahanan itu, 3 lainnya belum berhasil ditangkap.

“Kami hanya memiliki sedikit informasi dan foto, sehingga agak sulit untuk mengenali mereka. Kami belum tahu apakah mereka masih mengenakan pakaian tahanan atau bagaimana kondisi fisik mereka saat ini,” jelasnya.

Dalam situasi ini, Lurah Nipah-nipah menekankan pentingnya kewaspadaan di kalangan masyarakat. Masyarakat di sekitar Kelurahan Nipah-nipah diminta untuk tetap tenang dan waspada, serta mengikuti perkembangan informasi dari pihak kepolisian. Keamanan dan kenyamanan warga menjadi prioritas utama dalam menghadapi insiden ini.

“Kami terus memberikan imbauan melalui media sosial, forum RT, dan kegiatan posyandu untuk meningkatkan kesadaran warga. Kami juga terus memantau perkembangan situasi,” tutup Saryadi. (log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses