Bagus Purwa

Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, mengatur langkah untuk meredam laju inflasi di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu.
“Kami siapkan sejumlah langkah sebagai upaya menjaga inflasi agar tetap stabil,” jelas Penjabat (Pj).Bupati Penajam Paser Utara Muhammad Zainal Arifin di Penajam.
Langkah yang dijalankan antara lain, lanjut dia, mendorong peningkatan produksi dan ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kemudian Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga terus melakukan pengawasan terhadap harga komoditas pangan di pasaran, mencegah terjadinya kenaikan harga yang tidak wajar.
Sejumlah komoditas menjadi penyumbang inflasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, di antaranya cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, gula pasir dan telur ayam ras.
Langkah yang telah dilakukan diharapkan akan berdampak positif, kata Muhammad Zainal Arifin, sehingga dapat menurunkan inflasi di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur mengumumkan pada September 2024, laju inflasi dalam satu tahun (year on year) Provinsi Kaltim sebesar 2,16 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,69.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 3,34 persen dengan IHK sebesar 106,67 dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 1,73 persen dengan IHK sebesar 105,99.
Pengecekan harga dan ketersediaan pangan di pasaran dilakukan setiap tiga bulan sekali,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperimdag) Kabupaten Penajam Paser Utara Marlina.
Pengawasan perkembangan harga dan pasokan pangan di pasaran terus dilakukan di Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Kecamatan Sepaku.
Pengawasan dilakukan untuk memastikan pasokan pangan mencukupi kebutuhan masyarakat, kata dia, apabila mengalami kekurangan berpotensi terjadi kenaikan harga dan berpengaruh pada tingkat inflasi. (adv/kmf/log)